Sopir Taksi Maksi
Oleh Dahlan Iskan
Senin, 21 Januari 2019 – 05:00 WIB
“Tentu.”
“Jam berapa jemput Ahok?”
“Mestinya jam sembilan. Tapi kan biasa berubah-ubah.”
“Berarti tanggal 24 nanti tidak naksi.”
“Sebenarnya saya mau jemput Ahok bersama 1.500 orang yang saya kerahkan. Tapi tidak boleh. Takut ditunggangi,” katanya.
Bisa mengerahkan massa begitu besar?
“Saya dulu satgas PDI-P. Waktu penyerangan di Jalan Diponegoro itu saya di sana,” tambahnya.
Irfan lantas jadi anggota DPRD Bekasi. Dari PDIP.
Sopir taksi itu merasa sudah punya banyak emas dan berlian. Emas itu adalah tiga anaknya yang pintar-pintar. Berlian itu adalah ibunya. Yang kini tinggal bersamanya di Cilangkap, Jakarta.
BERITA TERKAIT
- Cambuk Illiza
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Dosen GPT
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin