Soponyono, Tokoh Hindu Tengger Penggagas Berdirinya Musala di Gunung Bromo
Ikut Gelisah Mendengar Keluhan Wisatawan Muslim
jpnn.com - Wisatawan muslim yang tengah mengunjungi Gunung Bromo kini tak perlu khawatir untuk beribadah. Sebab, kini di objek wisata pegunungan itu telah ada musala. Menariknya, yang berinisiatif membuat tempat ibadah tersebut adalah salah seorang tokoh Hindu Tengger.
Laporan Dinda Juwita, Probolinggo
PAGI itu (23/5) langit masih gelap. Waktu baru menunjuk pukul 03.00. Menjelang subuh. Namun, sudah banyak pengunjung, wisatawan domestik dan mancanegara, yang berjubel di bukit penanjakan di Gunung Bromo untuk satu tujuan, melihat matahari terbit (sunrise).
Para wisatawan rela berjam-jam menunggu momen indah di salah satu objek wisata unggulan Jawa Timur itu. Gunung Bromo mempunyai ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut. Lokasinya berada di empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.
Hanya, para wisatawan muslim, karena momen melihat keindahan ciptaan Tuhan itu, sering kali harus meninggalkan kewajiban salat Subuh. Sebab, tiadak ada sarana untuk beribadah di kawasan gunung berapi tersebut. Maklum, sebagian besar penduduk Bromo, yakni suku Tengger, adalah pemeluk agama Hindu. Dengan demikian, tempat ibadah yang ada umumnya untuk peribadatan warga suku Tengger.
Namun, keluhan para wisatawan muslim itu lama-kelamaan ternyata ’’menggelisahkan’’ tokoh Tengger Soponyono. Maka, berkat inisiatifnya yang tulus, kini berdiri musala satu-satunya di Bromo. Wisatawan muslim pun tak punya alasan untuk tidak menjalankan ibadah salat wajib ketika berada di penanjakan Bromo untuk melihat matahari terbit.
’’Ya, kira-kira 100 meter di bawah penanjakan tempat wisatawan melihat matahari terbit,’’ ujar Soponyono.
Berperawakan sedang, berkumis tebal, dan mengenakan baju serbahitam serta sarung yang diselempangkan di pundak lengkap dengan udeng (penutup kepala) khas Tengger, pria 50 tahun itu dengan ramah menceritakan kisahnya menjadi inisiator pembangunan musala di Gunung Bromo.
Wisatawan muslim yang tengah mengunjungi Gunung Bromo kini tak perlu khawatir untuk beribadah. Sebab, kini di objek wisata pegunungan itu telah ada
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408