Sorban Dahlan
Saudaraku, tanpa sorban pun Dahlan memenuhi syarat jadi presiden. Harap tidak terbalik melihatnya, seolah sorban itulah yang membuatnya layak jadi presiden. Anda baik, lalu ada yang memberi Anda kupluk (songkok), atau sajadah bikinan sendiri. Tidakkah yang jadi poin utama adalah bahwa Anda baik dulu, lalu berbagai pengharapan baik digantungkan pada Anda?
Asal tahu saja, Dahlan menerima pula perlakuan dengan esensi serupa dari petani, nelayan, peternak, dan rakyat biasa.
Negeri ini sejatinya menjadi baik atau buruk terutama karena rakyat juga. Saat memilih dengan tepat, menjadi baiklah kontribusi pada negeri. Sebaliknya, saat memilih berdasar sentimen partai thok, pada citra yang direka-reka, tanpa pemahaman utuh atas track record sang pilihan, menjadi jelas pula kedurhakaan pada negeri.
Saya percaya, sorban Maulana Hisham itu adalah ekspresi kasih sayang dan pengakuan akan mutu pribadi Dahlan. Bahwa Dahlan insyaallah jadi presiden, siapa yang tidak ingin Indonesia dipimpin orang baik dan berkemampuan?
Sayang sekali, sampai pesawat kami mendarat di Bandara Juanda, pandangan demikian tak juga dapat saya sampikan kepada dua kawan sepenerbangan ke Surabaya itu. Mudah-mudahan mereka baca juga tulisan ini. (stn@kaltimpost.net) ***
*Wartawan Kaltim Post di Samarinda
MENUNGGU saat boarding di Bandara Sepinggan Balikpapan dua calon penumpang membincangkan sosok presiden Indonesia mendatang. Seraya memperlihatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecelakaan Maut di Batu, Cak Udin Prihatin dan Soroti Hal Ini
- Semir Rambut Jadi Hitam, Hasto: Persiapan Menghadapi KPK
- Biaya Makan Bergizi Gratis di Palembang Ditambah Rp 2 Ribu
- Suap Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Sita Aset Legislator Gerindra Anwar Sadad
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari