Sorban Dilepas, Dahlan Iskan Menitikkan Air Mata
Dalam acara pengajian di rumah Sunarto Minggu pagi itu, Habib Syech memberikan nasihat kepada jamaah agar tidak bingung menjadi warga negara Indonesia. ‘’Warga negara, pemimpin dan negara itu ibarat penumpang, sopir bus dan busnya,’’ kata Habib Syech.
‘’Bus ini sudah ada sopirnya. Penumpang harap duduk yang rapi. Jangan berisik. Apalagi mengganggu sopir bus. Duduklah yang manis, biarkan sopir bus mengemudikan bus sampai terminal tujuan, yakni terminal kesejahteran dan kebahagiaan,’’ lanjut Habib.
Dahlan hanya manggut-manggut di tempat duduknya, persis di belakang Syech Maulana Hisham. Jamaah senyum-senyum mendengar nasihat Habib Syech.
Usai memberi nasihat, Syech Maulana memanggil Dahlan. Sambil berjongkok, Dahlan kemudian berdiskusi dengan Syech Maulana dalam bahasa Inggris. Habib Syech hanya menyaksikan tanpa berkomentar.
Sejurus kemudian, Syech Maulana Hisham meminta Dahlan lebih dekat lagi. Dahlan pun menyorongkan kepala di dekat lutut Syech Maulana Hisham.
Syech Maulana Hisyam kemudian melepas sorban warna ungu yang dikenakan Dahlan. Sedetik kemudian, Syech Maulana Hisyam melepas sorbannya sendiri, lalu memasangkan ke kepala Dahlan. Setelah itu, diciumnya kepala Dahlan, seperti seorang ayah yang mencium kepala anak kesayangannya.
Cukup lama adegan ini berlangsung. Sekitar satu menit. Tapi tidak ada kata-kata yang terucap. Jamaah yang melihat situasi itu mulai tegang. Mereka tidak mengetahui komunikasi apa yang dilakukan oleh kedua orang tersebut.
Sejenak kemudian, Syech Maulana Hisyam meminta sekitar 500 jamaah membaca Al-Fatihah. Syach Maulana memimpin dengan suara yang bergetar dan parau. Saat itulah, jamaah tidak kuasa menahan rasa harunya. Air mata menetes dari pelupuk mata mereka.
TIDAK seperti biasanya. Kehadiran Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam pengajian pengamal tasyawuf di Tomang, Jakarta Barat, Minggu (23/2) justru membuat
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara