Sore Hari Nanti Akan Ada Fenomen Indah di Langit
Rhorom menuturkan fenomena konjungsi Merkurius dan Venus dapat disaksikan sekitar 30 menit setelah matahari tenggelam.
"Silakan cari dua bintik terang di sekitar ufuk barat dengan ketinggian 13 derajat," tuturnya.
Fenomena itu tidak berdampak apa-apa terhadap Bumi.
Dikutip dari laman resmi Lapan, peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lapan Andi Pangerang mengatakan konjungsi Merkurius dan Venus pada 22 Mei 2020 akan terjadi pukul 15.49 WIB dengan jarak sudut pisah sebesar 53 detik busur, hampir dua kali diameter tampak Bulan.
Peristiwa konjungsi itu dapat bisa diamati setelah Matahari terbenam di arah barat daya dekat Konstelasi Auriga untuk Indonesia bagian barat dan tengah.
Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, fenomena itu dapat diamati tepat pada pukul 17.49 WITA pada arah yang sama.
Ketika Merkurius berkonjungsi dengan Venus, Merkurius berjarak 162 juta kilometer dari Bumi sedangkan Venus berjarak 46 juta kilometer dari Bumi.
Andi menuturkan konjungsi Merkurius-Venus terjadi sebelum akhirnya Venus menjauhi Merkurius hingga tidak nampak lagi di langit Barat dan kemudian muncul kembali di langit timur ketika fajar menyingsing, sedangkan Merkurius semakin meninggi di langit barat hingga berada di ketinggian maksimumnya.
Fenomena ini dapat disaksikan sekitar 30 menit setelah matahari tenggelam. Fenomena itu tidak berdampak apa-apa terhadap Bumi.
- Kampus Unika Atma Jaya Utamakan Sustainability dan Keseimbangan Alam
- Yayasan Madani Berkelanjutan: Food Estate Berpotensi Merusak Ekosistem Hutan dan Alam
- Indonesia Bakal Suguhkan Pesona Alam, Budaya & Inovasi Terdepan di Ajang World Expo 2025 Osaka
- Peringati Hari Konservasi Alam, PDIP Gelar Seminar dan Berdialog dengan Pemulung
- Peningkatan Perubahan Iklim, UNUSIA Gelar Kajian Mengenai Fikih Lingkungan
- IKN Bakal Usung Konsep Smart City yang Selaras dengan Alam