Sori, Bos Warteg Masih Ogah Rumahnya Digusur untuk Jalan Tol
jpnn.com - TEGAL - Rumah mewah milik bos warung tegal (warteg), Sanawi di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tak kunjung dibongkar. Padahal, rumah-rumah di sekelilingnya yang terdampak pembangunan Tol Pejagan-Pemalang sudah rata dengan tanah.
Ihwal belum disepakatinya ganti rugi Rp 1,5 miliar konon menjadi alasan Sanawi enggan membongkarnya. Dia dikabarkan meminta ganti rugi lebih dari Rp 1,5 miliar supaya bisa kembali membangun rumah mewah di lokasi lain.
Ayah Sanawi, Tarmidi (70) mengatakan, anaknya minta ganti rugi Rp 2 miliar lebih. “Kalau tetap segitu (Rp1,5 miliar, red) tidak cukup untuk membangun rumah lagi," kata Tarmidi seperti diberitakan Radar Tegal, Sabtu (12/11).
Rumah milik Tarmidi yang tak jauh dari tempat tinggal Sanawi bahkan sudah rata dengan tanah. Tarmidi menerima ganti rugi Rp 400 juta untuk rumahnya yang seluas 200 meter persegi.
Belakangan ganti rugi itu tak cukup untuk membangun rumah pengganti. “Masalahnya uang yang saya terima, ternyata tidak cukup untuk membangun rumah lagi,” keluhnya.
Mencuatnya penolakan uang ganti-rugi lahan yang dipergunakan untuk proyek Tol Trans Jawa seksi III Pejagan-Pemalang ditanggapi serius BPN Slawi, Jawa Tengah. Jika nanti para penerima ganti-rugi masih keberatan, BPN akan menyerahkannya ke Pengadilan Negeri (PN).
Sebelumnya Kepala BPN Slawi Herry Sudiartono mengaku sudah memberi jangka waktu 14 hari kepada pihak-pihak yang keberatan dengan besaran ganti rugi. ”Setelah tenggat waktu 14 hari, BPN Slawi tidak bisa lagi menerima keberatan besaran uang ganti-rugi yang telah ditetapkan,” ungkapnya. (muj/zul/jpg/ara/jpnn)
TEGAL - Rumah mewah milik bos warung tegal (warteg), Sanawi di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tak kunjung dibongkar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi