Sori, KPK Lebih Percaya Komitmen Jokowi ketimbang Omongan Bang Fahri
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan merespons pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut lembaga antirasuah itu sudah tak diperlukan lagi karena hanya menghamburkan uang negara. Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, pernyataan Fahri merupakan pendapat pribadi yang bukan cerminan DPR secara kelembagaan.
"Pernyataan-pernyataan seperti itu tidak perlu ditanggapi," ujar Febri di Gedung KPK, Rasuna Said, Jakarta, Senin (3/7).
Febri justru meyakini pernyataan Presiden Jokowi (Jokowi) yang menginginkan KPK lebih kuat. "Presiden juga sejak awal secara tegas ingin memperkuat KPK," tegasnya,
Oleh sebab itu, kata Febri, yang terpenting bagi KPK saat ini adalah terus menangani kasus korupsi yang melibatkan penyelenggara negara. Dengan demikian Indonesia bisa bersih dari koruptor.
"Jadi jangan karena ada tekanan secara politik seperti itu KPK berhenti menangani kasus korupsi," pungkasnya.
Sebelumnya Fahri meminta Presiden Jokowi melakukan evaluasi atas keberadaan KPK dan Komnas HAM. Menurut Fahri. KPK dan Komnas HAM merupakan bagian dari auxiliary state's agency yang hanya membantu kerja pemerintah.
Namun, kedua lembaga itu pada praktiknya justru bekerja di luar batas kewenangan."Mumpung kita ini lagi perlu hemat (anggaran), bubarkan saja," katanya.(cr2/JPG)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan merespons pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut lembaga antirasuah itu sudah tak diperlukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi