Sori, Projo Ogah Terjebak Antara Lovers dan Haters Ahok
jpnn.com - JAKARTA - Para pendukung Presiden Joko Widodo yang tergabung dalam ormas Projo memilih untuk sementara menjaga jarak dari polarisasi dukungan jelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Bagi Projo, yang terpenting adalah ada gubernur terbaik bagi warga Jakarta.
Menurut Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, warga Jakarta berhak memperoleh pemimpin terbaik. “Pemimpin Jakarta itu harus jujur dan tidak korup, tegas, pekerja keras, visioner dan yang paling utama adalah mencintai rakyatnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (16/6).
Mantan aktivis mahasiswa itu menambahkan, Projo sampai saat ini belum mendukung figur tertentu pada pilkada DKI. Sebab, dukungan Projo pada pilkada DKI akan diputuskan melalui rapat dewan pembina yang diketuai Joko Widodo dengan memperhatikan masukan dari dewan penasihat dan fungsionaris di setiap tingkatan.
"Kami tidak mau terjebak pada bipolarisasi lover versus haters. Kami rasional dan tidak ingin emosional dalam menentukan pilihan. Dan yang penting terus memcermati aspirasi dan dinamika yang terjadi di masyarakat," ujar Budi.
Ditanya tentang mayoritas organisasi relawan yang sebagian besar mendukung Basuki T Purnama alias Ahok dalam bursa cagub DKI, Budi mengatakan hal itu tak berpengaruh ke Projo. Sebab, katanya, setiap organisasi punya hak sendiri-sendiri.
Namun, Budi menjamin pendukung Jokowi yang tergabung di Projo merupakan relawan militan. Termasuk militan dalam mencari calon gubernur yang terbaik bagi DKI.
“Relawan Jokowi adalah para petarung sejati. Relawan Jokowi itu punya etos dan militansi yang tinggi. Jakarta harus di pimpin figur yang terbaik," pungkasnya.(ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Pernyataan Terbaru Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Kenaikan Gaji, Honorer Bisa Senang
- Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel
- Wujudkan Ruang Ibadah yang Nyaman, NIPPON PAINT Percantik 51 Musala di Jateng
- Kemendagri Bikin Acara Identitas Kependudukan Digital Sejalan dengan Asta Cita Prabowo
- Usut Kredit Fiktif Rp220 M, KPK Panggil Pihak BPR Bank Jepara Artha