Sorot Suporter Perempuan, Tayangan Piala Asia 2015-Australia Disensor di Iran
Iran telah lama memberlakukan larangan bagi perempuan untuk menghadiri acara olahraga, khususnya sepak bola.
Wakil Direktur ‘Kampanye Internasional untuk Hak Asasi Manusia’ di Iran, Gissou Nia, mengatakan, Kementerian Olahraga dan Kepemudaan Iran telah memutuskan bahwa "percampuran antara laki-laki dan perempuan di acara olahraga itu tidak Islami dan mengancam ketertiban umum."
"Pembenaran lain yang diberikan adalah bahwa hal itu mengekspos para perempuan kepada perilaku kasar fans bola laki-laki," kata Gissou.
Rezim Iran telah berusaha keras untuk mencegah gambar perempuan Australia keturunan Iran di Piala Asia, tayang di televise Iran.
Vahid, warga Iran-Australia, mengatakan, selama siaran Piala Dunia Brasil, ketika kamera menyorot ke perempuan di kerumunan penonton, TV Iran menggantinya dengan gambar kerumunan di pertandingan Barcelona-Real Madrid.
"Mereka melakukannya begitu baik sehingga penonton seringkali tak memperhatikannya. Dan setelah 20 tahun, orang-orang di Iran tahu apa yang terjadi. Semua orang tahu dan mereka tertawa. Mereka terbiasa akan hal itu," ujar Vahid.
Tapi sekarang, gambar tanpa filter sampai ke perempuan di Iran melalui media sosial.
Gissou mengatakan, perempuan Iran menyesalkan fakta bahwa mereka tidak memiliki kebebasan yang sama seperti para perempuan di negara-negara lain.
Ketika tim sepak bola Iran dan Irak bertemu pada (23/1) di laga perempat final Piala Asia 2015 di Canberra, para pemirsa di Iran, kemungkinan, tak
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing