Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental
jpnn.com, JAKARTA - Setara Institute menyoroti dua kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Peneliti HAM dan Sektor Keamanan Setara Institute, Ikhsan Yosarie merekomendasikan kepada Polri untuk mengambil langkah tegas dan terbuka agar memastikan tidak terulangnya kasus serupa.
Dia menyebutkan perlu ada akuntabilitas dalam penggunaan senjata api oleh anggota Polri.
"Selain soal akuntabilitas penggunaan senjata api, isu lain adalah soal kesehatan mental aparat, bisnis keamanan (pertambangan) dan pembinaan sumber daya manusia Polri," kata Ikhsan dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11).
Setara Institute percaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mampu menangani, mengurai dan menyelesaikan kasus-kasus tersebut secara tuntas, transparan dan berkeadilan.
Meski demikian, Ikhsan menyatakan pihaknya tetap mendorong Kapolri menindak tegas jajarannya yang menggunakan senjata api berlebihan dan di luar peruntukan.
"Kedua, menjalankan Standard operating procedures (SOP) termasuk mengatasi gap pengetahuan dan pemahaman aparat dalam penggunaan senjata api," lanjutnya.
Ikhsan juga menilai penggunaan senjata api telah diatur melalui ketentuan internal Polri berupa Perkap No. 8 Tahun 2009 Tentang Implementasi Prinsip dan Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
Setara Institute menyoroti dua kasus penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi yang terjadi dalam sepekan terakhir.
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru