Soroti Hukuman Habib Rizieq, Ferdinand Hutahaean: Terlalu Ringan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menyatakan sangat wajar jika kuasa hukum Habib Rizieq Shihab akan mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap vonis Mahkamah Agung terkait perkara penyebaran kabar bohong tes swab Covid-19 RS Ummi Bogor, Jawa Barat.
Menurut Ferdinand, peninjauan kembil vonis MA itu sah dilakukan selama ada bukti baru yang akan diberikan oleh kuasa hukum Rizieq Shihab.
"Mereka mengajukan PK dengan bukti baru apa?. Jangan hanya berbicara peninjauan kembali, tetapi tidak ada sesuatu yang baru untuk disuguhkan," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Selasa (16/11)
Mantan kader Partai Demokrat itu menilai putusan Mahkamah Agung yang mengurangi masa tahanan eks Imam Besar FPI itu terlalu ringan.
"Menurut saya, ini hukuman malah jadi terlalu ringan terhadap Rizieq Shihab dengan kebohongan yang dilakukannya terkait statusnya di RS Ummi pada saat itu," lanjutnya.
Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) mengurangi masa hukuman mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terkait perkara penyebaran kabar bohong tes swab Covid-19 RS Ummi Bogor, Jawa Barat.
Berkat putusan ini, hukuman untuk Habib Rizieq berkurang menjadi dua tahun penjara.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menanggapi langkah kuasa hukum Habib Rizieq Shihab yang akan mengajukan peninjauan kembali.
Redaktur : Natalia
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui
- KPK Panggil Hakim Yustisial MA terkait Kasus Mafia Hukum
- KPK Apresiasi MA Menolak Kasasi Stefanus Roy Rening
- Tok, MA Sunat Hukuman Mardani Maming