Soroti Kelemahan PJJ, Gus Jazil: Tidak Bisa Mengajarkan Adab
jpnn.com, JAKARTA - Wakil ketua MPR RI Dr. H. Jazilul Fawaid SQ, MA, meminta pemerintah membuat terobosan untuk mengantisipasi persoalan pendidikan yang timbul akibat pandemi COVID-19.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan, pandemi bukan alasan untuk mengurangi materi pelajaran bagi peserta didik.
Sebelumnya sebuah studi belum lama ini mengungkap dari 86 juta peserta didik hanya 30 persen yang bisa mengikuti pelajaran jarak jauh.
"Ini mengkhawatirkan, harus diambil terobosan. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud harus memastikan selurub proses belajar mengajar dimasa pandemi bisa berjalan dengan baik, tidak terkendala apapun," kata Jazilul saat menjadi narasumber pada acara launching dan bedah buku SDM Unggul Indonesia Maju’ di Kompleks MPR/DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (19/8).
Narasumber lain dalam bedah buku itu ialah Ketua Balitbang Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami, Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) Ir. Achmad Djamaludin MAP, serta Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Komarudin MSI.
Buku SDM Unggul Indonesia Maju merupakan kompilasi 56 penulis yang seluruhnya peraih gelar Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia UNJ. Buku itu dibuat dalam rangka peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia.
Gus Jazil -panggilan akrab Jazilul- menambahkan, sistem belajar jarak jauh yang digalakkan sejak pandemi belum berjalan lancar karena ada berbagai kendala. Di antaranya ialah soal sinyal, peralatan, hingga kesiapan kurikulum yang bisa disampaikan secara daring.
"Tiga puluh persen dari 86 juta peserta didik yang ikut pelajaran jarak jauh juga belum aman. Karena tidak ada jaminan mereka mengikuti pelajaran dengan baik. Ada kelelahan, kebosanan atau malah tidur. Belum lagi, sistem belajar jarak jauh tidak bisa mengajarkan adab, sopan santun dan tata krama. Sehingga mereka belajar tentang nilai-nilai itu dari media yang mereka miliki," kata Gus Jazil menambahkan.
Wakil ketua MPR RI Jazilul Fawaid meminta pemerintah membuat terobosan untuk mengantisipasi persoalan pendidikan yang timbul akibat pandemi COVID-19.
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi