Soroti Ketidakjujuran KPU, Arief Poyuono: Mereka Ketakutan
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketakutan membuka transparansi sistem informasi partai politik (SIPOL).
Dia juga menyebutkan ada tekanan yang kuat dan menakutkan bagi KPU.
Menurut dia, tekanan dan ketakutan ini akan membahayakan proses pemilu dan akan mengancam stabilitas negara dan proses politik pada masa depan.
"Saatnya proses pemilu dihentikan sampai terbentuk KPU yang independen dan kredibel," ujar Arief Poyuono dalam keterangannya, Jumat (9/12).
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyoroti kehadiran Partai Prima yang melakukan aksi demonstrasi di depan kantor KPU.
"Siapa yang menekan KPU? Pada tahap yang paling awal ialah kehadiran Partai Prima memang mengancam suara pemilih partai-partai besar yang mengeklaim nasionalisme, gagal membuktikan komitmennya," lanjut dia.
"Partai Prima ditakuti akan menggerus suara rakyat dalam legislatif, apalagi rakyat berkali-kali dibuat kecewa oleh wakil-wakilnya di DPR," ujar Arief.
Ketua umum FSP BUMN Bersatu itu juga menyebutkan ketakutan KPU menunjukkan lembaga penyelenggara pemilu sudah tidak independen sejak awal dan rela mengorbankan rakyat yang mencari partai alternatif.
Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketakutan membuka transparansi sistem informasi partai politik (SIPOL).
- Hadiri Simulasi KPU yang Ketiga di Tangsel, Ketua Bawaslu Berikan Sejumlah Catatan
- KPU Sulut Matangkan Persiapan Pilkada 2024
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024