Soroti Pembangunan Peradaban Bangsa, Begini Arti Pancasila bagi LDII

“Contoh kasat mata adalah adanya pejabat yang korupsi dana bantuan sosial bagi wabah atau bencana. Ini membuat kita berduka bercampur geram,” ujar Chriswanto.
Untuk itu, peringatan Hari Lahir Pancasila dengan tema Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia juga harus dimaknai sebagai pembangunan akhlak bangsa.
Sementara itu, menurut Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono, memahami dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila menjauhkan bangsa ini dari radikalisme agama hingga nasionalisme yang sempit.
Singgih menyebut sila pertama Pancasila merupakan fondasi dalam konstruksi keindonesiaan sehingga semua agama bisa dijalankan dengan bebas meskipun Islam menjadi agama mayoritas.
"Di dalam gotong royong terdapat sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, semangat membantu, tanpa meninggalkan jati diri sebagai umat Islam atau pemeluk agama tertentu,” kata Singgih.
Dia menilai Indonesia tanpa Pancasila akan rapuh karena tidak punya fondasi religiusitas yang kokoh.
Selain itu, Indonesia tanpa Pancasila juga berpotensi tercerai-berai jika tidak ada bingkai yang jelas seperti yang dirumuskan dalam sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.
Bangsa Indonesia juga bisa kehilangan arah jika tidak mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang dirumuskan pada sila kelima.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai momen merenungi arah peradaban dunia.
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi
- Sobat Aksi Ramadan 2025: 53 Relawan Pertamina Group Ikut Bersihkan Masjid di Sorong
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila
- Pendidikan Berperan Dalam Mengaktualisasikan Nilai Pancasila di Tengah Tantangan Zaman
- Pancasila Dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- Sultan: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal