Soroti Pembangunan Peradaban Bangsa, Begini Arti Pancasila bagi LDII
“Contoh kasat mata adalah adanya pejabat yang korupsi dana bantuan sosial bagi wabah atau bencana. Ini membuat kita berduka bercampur geram,” ujar Chriswanto.
Untuk itu, peringatan Hari Lahir Pancasila dengan tema Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia juga harus dimaknai sebagai pembangunan akhlak bangsa.
Sementara itu, menurut Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro Singgih Tri Sulistiyono, memahami dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila menjauhkan bangsa ini dari radikalisme agama hingga nasionalisme yang sempit.
Singgih menyebut sila pertama Pancasila merupakan fondasi dalam konstruksi keindonesiaan sehingga semua agama bisa dijalankan dengan bebas meskipun Islam menjadi agama mayoritas.
"Di dalam gotong royong terdapat sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, semangat membantu, tanpa meninggalkan jati diri sebagai umat Islam atau pemeluk agama tertentu,” kata Singgih.
Dia menilai Indonesia tanpa Pancasila akan rapuh karena tidak punya fondasi religiusitas yang kokoh.
Selain itu, Indonesia tanpa Pancasila juga berpotensi tercerai-berai jika tidak ada bingkai yang jelas seperti yang dirumuskan dalam sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.
Bangsa Indonesia juga bisa kehilangan arah jika tidak mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang dirumuskan pada sila kelima.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai momen merenungi arah peradaban dunia.
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Hadiri Kick Off HKSN 2024, Mendes Yandri Ajak Masyarakat Suburkan Jiwa Gotong Royong
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila