Soroti Pengawasan Senpi di Polri, Direktur IPIC: Jangan Cuma Formalitas
"Pemeriksaan psikologi harus dilakukan secara berkala. Apa yang sehat hari ini belum tentu sehat besok," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengingatkan pentingnya audit reguler penggunaan senpi.
"Kondisi psikologis anggota bisa berubah. Hari ini mereka layak memegang senpi, tapi tahun depan bisa saja tidak. Evaluasi berkala mutlak diperlukan," tuturnya.
Senada, Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyatakan penggunaan senjata di Polri perlu dievaluasi. Menurutnya, dua hal yang perlu menjadi fokus dalam evaluasi, yakni pengendalian senpi dan pengendalian pemegang senpi.
"Walau ada pola yang kurang lebih sama, misal terkait penggunaan senjata, tetapi masing-masing kasus punya logika peristiwa yang berbeda-beda. Oleh karenanya penting untuk melihat anatomi peristiwa dari satu-satu," kata dia.
Dia menjelaskan, hal yang perlu dievaluasi dalam hal ini terkait waktu dan jenis senpi yang dipegang oleh setiap anggota Polri.
"Dalam konteks tertentu apakah perlu bawa senjata atau tidak, kalau perlu apakah senjata little weapon atau non little weapon, nah itu dilihat secara jelas," ujar Anam.(fat/jpnn)
Direktur Eksekutif Indonesia Police Investigation & Control (IPIC) Rangga Afianto mengatakan pengawasan senpi di Polri jangan cuma formalitas.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Polisi Tembak Mati Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang Siap Dipanggil Komisi III DPR
- Soal Usulan PDIP Agar Polri di Bawah TNI, PBHI Nilai Gagasan Emosional Gegara Hal Ini
- Ada Usul Polri di Bawah Kemendagri, Hendardi Singgung Amanat Reformasi
- Habib Aboe: Polri di Bawah Kemendagri adalah Sebuah Kemunduran
- Tolak Usul PDIP soal Polri, Wasekjen NU: Itu Kemunduran dan Langgar Konstitusi
- Tolak Polri di Bawah Kementerian, Eks Ketum IMM Ingatkan PDIP soal Sejarah Reformasi