Soroti Pernyataan Menag Yaqut soal Gonggongan Anjing, Chandra Bicara Unsur Pidana
jpnn.com, JAKARTA - Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan menyoroti pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tentang gonggongan anjing ketika menjelaskan aturan pengeras suara di masjid dan musala.
Menag Yaqut memberikan contoh tentang pelantang masjid dan gonggongan anjing itu ketika berkunjung ke Pekanbaru, Riau pada Rabu (23/2).
Chandra dalam pendapat hukumnya menyatakan Menteri Agama sebagai pejabat pemerintah hendaknya memilah diksi atau pilihan kata yang baik agar tidak menimbulkan gejolak dan menjaga ketertiban di tengah masyarakat.
Dia berpendapat pernyataan Menag Yaqut menjadi kontroversial lantaran penjelasan yang disampaikan terkesan membandingkan antara azan dengan gonggongan anjing.
"Sehingga, tampak seperti menghina dan mencela keyakinan beragama," kata Chandra kepada JPNN.com, Kamis (24/2).
Dia menyebut bagi umat Islam, azan merupakan bentuk pengagungan kebesaran Allah SWT dan ajakan salat yang begitu mulia.
"Membandingkannya dengan suara anjing yang menggonggong tidaklah sepadan," ucap Ketua Eksekutif BPH KSHUMI (Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia) itu.
Menurut Chandra, apabila perbandingan tersebut disampaikan kepada diri sendiri atau internal terbatas, itu tidak akan menimbulkan masalah.
Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan singgung unsur pidana atas pernyataan Menteri Agama Gus Yaqut soal pelantang masjid dan gonggongan anjing.
- Prabowo Mewanti-wanti Menteri: Jangan Sering ke Luar Negeri Kalau Pakai Anggaran Negara!
- Raffi Ahmad Ungkap Alasan Terima Jabatan Utusan Khusus Presiden, Oh Ternyata
- Arahan Prabowo soal Mobil Maung Manifestasi Kecintaan pada Produk dalam Negeri
- Presiden Prabowo Bilang Tak Ada Lagi Mobil Impor untuk Menteri, Luar Biasa
- Tak Pakai Anggaran Negara, Pembekalan Menteri di Magelang Gunakan Uang Pribadi Prabowo
- Tegak Lurus