Soroti Rekrutmen PPPK 2021, Bu Titi: Ini Mirip 2019, Di-PHP 2 Tahun

jpnn.com, JAKARTA - Rekrutmen PPPK 2021 masih tarik ulur. Ini membuat guru honorer yang sudah lulus tes tahap I maupun belum makin galau.
Dewan Pembina Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih menilai tarik ulur ini terjadi karena buruknya koordinasi pemerintah pusat dan daerah. Pusat dan daerah saling lempar handuk, akibatnya yang dirugikan guru honorer.
Titi mengaku heran melihat kebijakan pusat ini. Seleksi PPPK guru tahap I belum selesai, menyisakan banyak masalah, tetapi masih saja PHP (pemberi harapan palsu).
"Seharusnya kan tahap I diselesaikan dulu," kata Titi kepada JPNN.com, Senin (29/11).
Kuota yang masih ada lanjutnya dialokasikan untuk guru honorer lulus passing grade (PG), tetapi belum ada formasi. Kemudian baru digelar tes tahap II.
Ini menurut Titi untuk mencegah menumpuknya masalah yang dibuat pemerintah sendiri. Jika pemerintah tetap ngeyel, masalah honorer tidak akan pernah selesai.
"Saya kok melihat PPPK 2021 ini mirip 2019, di-PHP dua tahun dengan macam-macam alasannya. Ujung-ujungnya ternyata masalah anggaran," ucapnya.
Titi yang sudah menjadi guru PPPK ini mengkhawatirkan kepahitan yang mereka rasakan akan dialami rekan-rekannya. Tanda-tandanya sudah terlihat, jadwal berubah-ubah, pemberkasan NIP PPPK tahap I belum dilakukan dengan berbagai macam alasan.
Dewan Pembina PHK2I Titi Purwaningsih mengungkapkan kekhawatirannya PPPK 2021 akan panjang prosesnya seperti PPPK 2019
- Novi Vokalis Band Sukatani Guru Honorer Mendapat Dukungan dari Senayan
- 5 Berita Terpopuler: Hasil Pendataan Keluar, Nasib Honorer Sudah Diatur, Ada Solusi Konkret untuk yang PHK
- Terobosan, Inilah Solusi Konkret bagi Honorer yang Dirumahkan
- Hasil Pendataan Honorer Akan Dipilah Lagi, Silakan Disimak
- Guru Honorer di Bengkulu Jadi Tersangka Penganiayaan Murid SD
- Pejabat Penting Ini Lebih Suka Menyebut ASN, Bukan PPPK