Soroti Respons Presiden Jokowi soal Bentrok di Pulau Rempang, ART: Kapolri Harus Peka
Dia mengatakan dalam hal penegakan hukum pun, masih ada kelompok-kelompok oknum yang memainkan kasus di daerah-daerah. Hal itu menurutnya tidak sejalan dengan jargon Polri Presisi yang digaungkan Kapolri.
Prihatin dengan Insiden di Pulau Rempang
Abdul Rachman Thaha juga prihatin dengan insiden di Pulau Rempang saat terjadi bentrok antara masyarakat dengan polisi dan petugas gabungan.
"Ini sangat mencederai asas kemanusian dan kebebasan menyampaikan pendapat bagi warga negara yang dijamin oleh konstitusi," kata dia.
Mantan aktivis HMI itu menyayangkan insiden tersebut, terlebih Presiden Jokowi sudah sering mengingatkan aparat tidak melakukan pendekatan represif kepada masyarakat.
Namun, yang terjadi justru aparat keamanan berhadap-hadapan dengan masyarakat sehingga terjadi bentrokan.
"Persoalan ini, kan, muncul karena warga melayu mempertahankan daerah mereka," kata ART.
Dia meyakini masyarakat tidak anti terhadap investasi yang bertujuan menyejahterakan masyarakat. Namun, pemerintah menurutnya harus menempuh cara yang elok.
"Saat ini kita dipertontonkan sesuatu hal yang tidak elok menurut saya, karena (pemerintah) seperti mengusir paksa rakyatnya sendiri," ujar ART.
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) menilai Kapolri harus peka terhadap respons Presiden Jokowi atas bentrok di Pulau Rempang.
- Direktorat PPA &PPO Diharapkan Dorong Peringkat Kesetaraan Gender Indonesia
- 110 Juta Orang Diprediksi Lakukan Mudik Akhir Tahun
- Jenderal Sigit: Polri-TNI Amankan 61 Ribu Lokasi Ibadah & Rekreasi Saat Nataru
- PDIP Putar Video Represi Polisi yang Bikin Rekapitulasi di Paniai Dihentikan
- PDIP Sebut Oknum Intervensi Pilkada Papua Tengah, Kapolda hingga Kapolres Harus Dicopot
- Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan