Sosialisasi Empat Pilar MPR Beda dengan P4

Sosialisasi Empat Pilar MPR Beda dengan P4
Hardisoesilo dari Fraksi Partai Golkar. Foto: dok. Humas MPR

jpnn.com, ACEH - Training of trainer (TOT) atau pelatihan untuk pelatih Empat Pilar MPR di lingkungan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Provinsi Aceh yang berlangsung di Hotel Hermes Banda Aceh, Sabtu (30/9) memasuki sesi kedua pemaparan dari narasumber.

Dua tokoh menjadi narasumber yaitu Hardisoesilo dari Fraksi Partai Golkar dan Ahmad Farhan Hamid dari Lembaga Pengkajian MPR.

Dalam pemaparannya Hardisoesilo menjelaskan perbedaan antara penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), Sosialisasi Empat Pilar MPR dan Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

"Pada masa Orde Baru Soeharto ada P4. Kemudian pada saat MPR dipimpin Taufik Kiemas ada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Dan sekarang pada masa Presiden Joko Widodo ada Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila. Lalu apa bedanya?" tanya Hardisoesilo.

Menurut Hardisoesilo, penataran P4 lebih mendalam dibanding Sosialisasi Empat Pilar MPR dan UKP-PIP. Namun setelah reformasi, Ketetapan (Tap) MPR tentang P4 telah dicabut.

"Ada dua hal kenapa P4 dicabut. Pertama, P4 dianggap sebagai indoktrinasi yang dinilai melanggar HAM. Kedua, Pancasila saat itu menjadi alat politik. Mereka yang tidak sejalan dengan pemerintah dicap sebagai anti Pancasila," katanya.

Sedangkan Sosialisasi Empat Pilar MPR, lanjut Hardisoesilo, hanya memberi informasi tentang Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Sosialisasi Empat Pilar MPR menjelaskan apa Pancasila, menceritakan sejarah Pancasila mulai 1 Juni, 22 Juni hingga 18 Aguatus 1945, menjelaskan isi UUD NRI Tahun 1945, bagaimana menjaga NKRI dan mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika," papar Hardisoesilo.

Ada perbedaan penataran P4, Sosialisasi Empat Pilar MPR dan Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News