Sosialisasi Pemilu, KPU Diminta Kreatif
Rabu, 10 Juli 2013 – 20:53 WIB
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) diingatkan untuk tidak hanya melakukan sosialisasi tahapan pemilihan umum (pemilu) 2014 secara konvensional. Namun perlu terobosan-terobosan, karena pemilu pada intinya adalah kehadiran pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna memberikan aspirasinya. Menurut Titi, sosialisasi perlu dilakukan dengan pola pikir bahwa setiap tahapan yang dilakukan merupakan awal penyaluran hak politik warga. Selain itu KPU dalam sosialisasi yang dilakukan, KPU juga perlu memiliki pendekatan komprehensif yang bisa menjangkau pemilih dalam berbagai level dan memeriksa apakah masyarakat sudah terdaftar atau belum.
Tanpa kehadiran pemilih, maka pemilu dinilai sama sekali tidak akan berarti.
Baca Juga:
“Sosialisasi jangan konvensional dengan gaya tradisional seperti dulu. Jangan hanya cukup melalui pengumuman, orang diharapkan bisa datang ke TPS. Atau menganggap orang sudah mengakses dan tahu soal DPS (Daftar Pemilih Sementara),” ujar Koordinator Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini di Media Center KPU, Jakarta, Rabu (10/7).
Baca Juga:
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) diingatkan untuk tidak hanya melakukan sosialisasi tahapan pemilihan umum (pemilu) 2014 secara konvensional.
BERITA TERKAIT
- Sapa Warga Purwokerto, Jokowi dan Cagub Ahmad Luthfi Ngopi Bareng di Mal
- Borok Moral Persepi Terbongkar, Dewan Etik Punya Peran Ganda
- Jaringan Pemantau Pemilu Kembali Desak DKPP Pecat Pimpinan KPU & Bawaslu Lahat
- Ingin Warga Jakarta Sejahtera, Aliansi Masyarakat Sunda Dukung Pram-Doel
- Ribuan Pemuda Indonesia Center Deklarasi Dukungan kepada Ridwan Kamil
- Indah Amperawati Siap Wujudkan Pemerataan Pembangunan di Lumajang lewat Program Dana Dusun