Sosiologi Ekonomi
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - Saya didudukkan di sebelah Ganjar Pranowo kemarin. Di Malang. Di Universitas Brawijaya. Kami sama-sama menghadiri pengukuhan gelar doktor sosiologi ekonomi Arif Afandi.
Arif mengaku: saya adalah mantan bos-nya. Di Jawa Pos dulu.
Dia juga mengaku: Ganjar adalah ketua umumnya --di Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Yogyakarta.
Dia memang pemimpin redaksi Jawa Pos selama lima tahun. Lalu menjadi wakil direktur.
Kariernya dimulai dari bawah: wartawan di lapangan. Sebagai wartawan dia telah mencapai puncak karier: menjadi pemimpin redaksi.
Waktu itu jabatan pemimpin redaksi sangat prestisius. Tidak sembarang wartawan bisa menjadi pemred. Tidak seperti sekarang. Semua orang bisa jadi pemred. Kalau tidak ada yang mau mengangkatnya, orang itu bisa mengangkat dirinya sendiri menjadi pemimpin redaksi.
Setelah Arif sampai puncak, saya pun harus mencarikan jalan keluar: what next. Masih agak panjang untuk bisa naik menjadi direktur, apalagi menjadi dirut.
Disertasinya mengenai swasembada gula. Yang menurut pemerintah akan tercapai di tahun 2028 –empat tahun lagi. Itu dicapai lewat restrukturisasi BUMN.
- AJI Kecam Wartawan Intervensi Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Pimpin Integrasi Jaringan ATM Terbesar di RI, Dirut Jalin Masuk Top 100 CEO Nasional 2024
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Sumur Tua
- Tanggapi Harga Saham BUMN Turun, Pakar Keuangan: Murni Faktor Pasar, Bukan karena BPI Danantara
- Bea Cukai Beberkan Tugas dan Fungsinya kepada Mahasiswa Lewat Customs Goes to Campus