Sosok Afes Hutauruk, Putus Sekolah demi Merawat Adik Pengidap HIV/AIDS
Kalau Sembuh Aku Ingin Belajar Bersama-sama
Jumat, 24 April 2009 – 09:10 WIB
Afes, 10 -panggilan akrab Aples Hutauruk- tampak gelisah. Jam dinding di ruang anak kelas 3 itu sudah menunjukkan pukul 14.00. Kepada suster penjaga ruang itu, Afes menanyakan ransum bubur untuk adiknya. ''Kak, bubur untuk adik saya mana? Belum dikasih, ya?'' tanya Afes kepada wanita berambut panjang itu.
''Sudah kok, Dik,'' jawab perawat itu. ''Mana?'' tanya Afes lagi sembari membuka-buka pintu lemari di ruangan itu. Tapi, bekas mangkuk bubur -yang menandakan Ucok sudah makan siang- tak juga ditemukan. ''Ah, tak ada Dik. Kau pasti lapar,'' ucapnya kepada Ucok yang hanya diam melihat abangnya.
Tubuh Ucok, 5, yang terkena virus HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome)
terlihat sangat kurus. Tinggal tulang dan kulit. Kemarin genap enam hari dia dirawat di RS Pirngadie, Medan, setelah beberapa kali pindah tempat perawatan. Termasuk tempat tinggal setelah terusir dari kampung halaman di Dusun Hutabagasan, Desa Aekbaringin, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tarutung, Tapanuli Utara.
Demi merawat adik bungsu yang menderita HIV/AIDS, Afes Hutauruk terpaksa meninggalkan bangku kelas 5 sekolah dasar. Kini bocah yang sudah kehilangan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408