Sosok Ali Fauzi yang Kini Sibuk Sebarkan Deradikalisasi
ABC mengunjungi makam Amrozi dan Mukhlas di sepetak tanah yang dikelilingi pagar kawat.
Di sana, ada dua makam yang masing-masing ditandai dengan batu bata, menandai bagian atas dan bawah kedua makam tersebut.
Ali Fauzi menyeringai sama dengan saudara laki-lakinya yang sudah meninggal tersebut. Senyumannya tampak lebar dengan gigi putihnya.
"Saya meminta maaf untuk mereka yang meninggal atau terluka," katanya.
Seorang saudara laki-laki ketiga, Ali Imron, juga hilang dari keluarga tersebut. Bukan karena meninggal namun karena menjalani hukuman seumur hidup atas perannya dalam pemboman yang merenggut nyawa 202 orang, termasuk 88 warga Australia, pada hari mengerikan di tahun 2002 tersebut.
Ali Fauzi, anak bungsu dari 13 bersaudara, pernah menjadi pembuat bom yang terampil untuk jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI).
Ali Fauzi selalu menyadari bahwa dia dan saudara-saudaranya berbeda dari anak-anak lain di desa tempat tinggalnya di Jawa Timur.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata