Sosok Frantinus Nirigi yang Diduga Bercanda Bawa Bom
Lalu karena Nirigi sudah berstatus alumni, maka pihak Fisip tidak mempunyai tanggung jawab apa-apa terhadapnya. “Kecuali bila dia masih mahasiswa. Jadi jangan jadikan kasus ini diarahkan pada lembaga. Jadi, lebih bijaksana lah dalam melihat kasus ini,” pintanya.
Kalau memang Nirigi salah, tetapkan salah. Bila ia benar, tetapkan akan menjadi benar. “Berimbanglah dalam melihat kasus,” ucapnya.
Terlepas benar dan tidaknya Nirigi menyebut bawa bom, Sukamto tetap mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan bercanda. Harus lihat situasi dan kondisi. “Apalagi belum lama ini kita diteror bom, sehingga ngucap bom dikit aja udah bikin khawatir sekali," terangnya.
Terpisah, Pardi, seorang doktor di Fisip Untan menyebutkan, bahwa Nirigi memang logat bicaranya cepat. “Saya saja selalu minta dia mengulang kalimat jika ada yang tidak jelas. Jadi mungkin saja salah dengar,” ujarnya.
Nirigi adalah mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua. Dia asal Wamena. Selama menempuh kuliah di Kalbar, belum pernah dia pulang ke kampungnya. “Biayanya mahal. Dia cerita bisa sampai Rp10 juta kalau mau pulang,” ungkap Pardi yang juga dosen pembimbing Nirigi.
Bahkan dikabarkan dia pernah menjadi kuli bangunan untuk menambah biaya hidup dan kuliah di Bumi Khatulistiwa ini. “Makanya dia bertahan. Dari Jayapura ke tempat asalnya harus menempuh waktu empat jam perjalanan lagi,” sambung Pardi. (ocs/ban/riz/arm)
Frantinus Nirigi, yang diduga bercanda membawa bom di pesawat Lion Air, belum pernah pulang kampung sejak kuliah di Untan pada 2009.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Cuaca Buruk, Lion Air Tujuan Bengkulu Dialihkan ke Palembang
- Menjelang Lebaran, 3 Maskapai Tambah Penerbangan dari Bandara Supadio
- Dunia Hari Ini: Lion Air Ikut Hentikan Pengoperasian Boeing 737-9 Max
- Penumpang Mengeluhkan Layanan Penerbangan Jayapura-Manokwari, Lion Air Bilang Begini
- Mengeluhkan Layanan Lion Air, Doli Bilang Rakyat Menderita