Sosok Jokowi Sebetulnya Lebih Dekat kepada SBY
Kemudian pelayanan publik. Pelayanan publik bisa terwujud secara baik karena pengalaman. Pak Jokowi punya pengalaman bagaimana memberikan pelayanan publik terbaik mulai di level kota dan provinsi. Dan hal-hal baik di kota dan provinsi tersebut akan diterapkan di tingkat nasional.
Itu bagi saya penting karena demokrasi salah satunya adalah pelayanan publik. Dan karena demokrasi pula, faktanya Indonesia masuk dalam 10 negara ekonomi besar karena demokrasi. Dan kita nanti mencapai APBN 2000 triliun rupiah di tahun 2015, itu karena demokrasi. Zaman orde baru, dengan tidak mengurangi segala hormat kepada Pak Harto, tidak ada volume ekonomi semassif sekarang ini. Sekarang banyak muncul usahawan baru, peranan daerah makin besar.
Setelah pilpres dan tidak lagi di DPR, apa yang akan dilakukan?
Saya akan tetap di Demokrat. Saya tidak akan ikut beberapa tokoh Demokrat keluar karena tidak dapat jabatan. Bagi saya berpartai itu adalah berideologi yang benar. Belum diberi amanat strategis di partai maupun di pemerintah, juga tidak penting.
Soal kapasitas Jokowi dalam menghadapi DPR nantinya?
Kecakapannya berkomunikasinya dengan bahasa rakyat adalah modal utama. Jokowi juga bakal lancar berkomunikasi dengan DPR, karena beliau orangnya rendah hati, mudah berkomunikasi dengan DPR. DPR itu kuncinya satu, jangan digurui, jangan dianggap sebagai bawahan. Dengan pendekatan rendah hati, pasti efektif. Apalagi nanti didukung oleh para menteri yang mampu berkomunikasi dengan DPR.
Siapa pun presidennya, harus berhadapan dengan DPR. Kita tahu bagaimana repotnya SBY sebagai presiden mesti membangun koalisi besar di DPR tapi sulit mengegolkan program-programnya di DPR. Jokowi orangnya rendah hati, pasti diterima DPR RI. Saya yakin beliau akan memilih menteri yang sejalan, sepemikiran dan yang juga tidak berbeda dengan kepribadian Jokowi-JK untuk membangun kekompakkan kabinet, itu penting.
Dibanding dengan kabinet sekarang?