Sosok Mati jadi Misteri Kasus Suap Pemilihan DGS BI
Hakim Curiga Ferry Yen Figur Fiktif
Senin, 26 Maret 2012 – 23:32 WIB

Sosok Mati jadi Misteri Kasus Suap Pemilihan DGS BI
Budi justru mempertegas kesaksiannya. " Iya, Ferry Yen yang terima, di depan saya waktu itu, langsung. Buat tanda terima untuk TC tersebut, udah, lalu dia pulang," kata Budi.
Diungkapkannya pula, Ferry adalah sahabat Hidayat Lukman sejak kecil. Hanya saja, Hidayat saat ini tidak berada di Indonesia. "Sedang di Singapura, sakit kanker," ucapnya.
Yang pasti, Budi menegaskan bahwa penyerahan TC dilakukan di kantor FMPI, gedung Artha Graha Jakarta, lantai 27. Namun Budi mengaku tak tahu jika akhirnya TC berpindah ke PT Wahana Eka Sejati (EWS) milik Nunun Nurbaetie. Sebab, perjanjian kerjasama tentang perkebunan sawit di Tapanuli itu murni antara Hidayat lukman dengan Ferry Yen.
Saksi lain yang dihadirkan adalah Cash officer Bank AG cabang Sudirman bernama Tutur. Menurutnya, 480 lembar TC yang dipesan AG dari BII diambil oleh seorang perempuan bernama Indah. Tutur menduga perempuan yang mengambil 480 TC itu sebagai utusan FMPI. Anehnya, dari pengakuan Tutur justru Indah tidak melampirkan identitas diri saat mengambil 480 TC BII senilai Rp 24 miliar itu.
JAKARTA - Persidangan atas Nunun Nurbaetie di Pengadilan Tipikor, Jakarta Senin (26/3) menghadirkan saksi dari PT First Mujur Plantation Industry
BERITA TERKAIT
- QRIS Simbol Kedaulatan Digital Indonesia, Hanif Dhakiri: Bukan Semata Alat Pembayaran
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Bea Cukai Sidoarjo Gelar Operasi Bersama Satpol PP, Sita 19 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Penyidik Bareskrim Kaji Substansi Laporan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana