Sowan ke SDA, Emron: Kami Ingin Bertemu Ketua Umum
jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Bandung Emron Pangkapi bersama sejumlah rekannya menjenguk terpidana kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji Suryadharma Ali di Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur, Jakarta, Kamis (18/2). Sebelum menjenguk mantan menteri agama itu, mereka terlebih dahulu meminta izin di markas KPK.
Emron mengaku ingin membahas kelanjutan islah PPP, pascadikeluarkannya perpanjangan Surat Keputusan PPP hasil Muktamar Bandung untuk enam bulan ke depan oleh Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly. "Hari ini kami pengurus DPP ingin bertemu ketua umum kami Pak SDA," ujar Emron di KPK, Kamis (18/2).
Menurut dia, dengan adanya perpanjangan SK Muktamar Bandung, maka pihaknya ingin berkonsultasi dengan SDA. "Kami ingin berkonsultasi ke beliau," ujarnya.
Mereka ingin mendapatkan petunjuk SDA. Petunjuk itu nantinya akan dibahas dalam rapat DPP PPP untuk persiapan islah. "Karena itulah kita akan bicarakan dengan bapak ketum. Petunjuk-petunjuk beliau dan dilaporkan nanti di rapat DPP partai," kata Komisaris PT Timah itu.
Sekedar diketahui, Menkumham mengesahkan kembali kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar Bandung. Kepengurusan tersebut akan berumur selama enam bulan dan bertugas untuk mempersiapkan Muktamar islah bagi PPP.
Sementara itu, Kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung pada 2011 terdiri dari Ketua Umum Suryadharma Ali, dengan empat Wakil Ketua Umum, yakni Lukman Hakim Saifuddin, Asrul Azwar, Emron Pangkapi, dan Suharso Monoarfa.
"Sekarang proses islah partai sudah berlangsung sejak lama, tapi hari ini ada momentum baru dengan adanya SK Menkumham yang dikeluarkan kemarin," pungkas Emron. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Menetapkan Hasto Sebagai Tersangka, Ronny PDIP Menduga Ada Upaya Kriminalisasi
- PDIP Anggap Kasus yang Menjerat Hasto Sebagai Teror Politik
- Wamendagri Bima Arya Memastikan Perayaan Misa Natal di Seluruh Daerah Berjalan Aman
- Lakukan Pemerasan & Penipuan, 3 Tersangka Kasus Kematian Dokter Aulia Terancam 9 Tahun Penjara
- Penetapan Tersangka Hasto Politisasi Jelang Kongres PDIP? KPK Bilang Begini
- Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Deputi KemenPAN-RB Beri Penjelasan