SPAN-PTKIN 2025, Jaring Calon Mahasiswa Bertalenta Tinggi, Siap Kerja

Dengan sistem ini, panitia yang ditetapkan oleh Kemenag secara serentak menjaring prestasi akademik calon mahasiswa dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain tanpa ujian masuk dan tanpa biaya pendaftaran.
‘’SPAN-PTKIN membuka pendaftaran PDSS (Pangkalan Data Selokah dan Siswa) pada Januari lalu, selanjutnya siswa bisa mulai melakukan pendaftaranm mulai 10 Februari hingga 6 Maret 2025 mendatang,’’ tutur Sahiron.
Hingga saat ini, tercatat peningkatan yang cukup signifikan dalam akreditasi PTKIN, di mana sebanyak 27 PTKIN telah mencatatkan Akreditasi Unggul oleh BAN-PT, dan 472 Program Studi telah mendapatkan akreditas A/Unggul.
Capaian ini menunjukkan PTKIN telah mampu berdiri sejajar dengan PTN-PTN Top tak hanya secara nasional, namun juga secara internasional.
Kemenag juga mencatat adanya akreditasi 41 program studi internasional di tiga universitas, yakni UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Jumlah ini juga selaras dengan penambahan jumlah Guru Besar dan Lektor Kepala, hingga 2024 total terdapat 718 Guru Besar baru dan 1.281 Lektor Kepala di berbagai rumpun ilmu umu dan agan yang ada di PTKIN.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi salah satu perguruan tinggi di bawah Kemenag yang berhasil mencatatkan prestasi dunia dengan menempati ranking 101-105 internasional pada pemeringkatan QS World University Ranking (QS WUR) 2024 untuk klaster Theology, Divinity, dan Religious Studies.
Prestasi ini disusul 42 jurnal PTKI yang telah terindeks Scopus.
SPAN-PTKIN 2025 menjaring calon mahasiswa bertalenta tinggi, dan siap terjun ke dunia kerja
- Bimbingan Manasik Haji BSI dan Kemenag Pecahkan Rekor MURI
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Pengumuman, Kemenag Perpanjang Waktu Pelunasan Bipih
- Kemenag Perkuat Tata Kelola Zakat-Wakaf Lewat Tiga Pilar Strategis
- Penjelasan Resmi tentang Kurikulum Berbasis Cinta, Silakan Disimak
- Ketua Yayasan Buka Suara Soal Kisruh Internal Universitas Malahayati Lampung