Spanduk 'Bahlil No Gas 3 Kg Yes' Bermunculan, Prabowo Disarankan Copot Menteri yang Membebani

jpnn.com, JAKARTA - Kemunculan spanduk "Bahlil No Gas 3 Kg Yes" di sejumlah titik di Jakarta mencerminkan opini publik belakangan ini soal sosok Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Seperti diketahui, Bahlil sukses memicu amarah masyarakat luas dengan kebijakannya yang melarang penjualan elpiji 3 kilogram alias gas melon kepada pengecer.
Pakar komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai reaksi publik ini sangat wajar. Pasalnya, merekalah yang paling disengsarakan tindakan Bahlil.
“Protes itu sebagai wujud kekecewaan atas kebijakan Bahlil mengenai gas 3 kg yang telah membuat rakyat harus antre untuk mendapatkan gas tersebut. Bahkan ada rakyat yang meninggal,” kata Jamiluddin kepada wartawan, Kamis (6/2).
“Kebijakan tersebut sangat tidak pro-rakyat. Kebijakan itu jauh dari keinginan untuk melayani rakyat,” imbuhnya menegaskan.
Tak hanya itu, kebijakan Bahlil juga tidak sejalan dengan spirit kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto yang menjunjung tinggi keberpihakan kepada rakyat.
Bahkan Prabowo menegaskan akan menindak menterinya yang tidak prorakyat.
“Karena itu, saatnya Prabowo mereshuffle Bahlil. Sebab kebijakan Bahlil tidak sejalan dengan kebijakan Prabowo. Bahlil hanya membebani Prabowo saja,” tegasnya.
Seperti diketahui, Bahlil sukses memicu amarah masyarakat luas dengan kebijakannya yang melarang penjualan elpiji 3 kilogram alias gas melon kepada pengecer
- RAFI 2025: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Cek Langsung Stok dan Kualitas BBM di Baubau
- PDIP Nilai Pertemuan Jokowi dan Hashim Bermuatan Politik Pencitraan
- Blusukan di Bekasi, Prabowo Buka Puasa Bareng Korban Banjir
- Bersepatu Bot, Prabowo Datangi Korban Banjir di Bekasi, Lihat
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup
- Tanggapi Keputusan UI soal Disertasi Bahlil, Mendiktisaintek: Rasanya...