Spanduk Tolak FPI Muncul Jelang Kunjungan Habib Rizieq

jpnn.com - CILONGOK-Rencana kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab ke Banyumas, Jawa Tengah ternyata mendapat penolakan dari masyarakat. Hal ini diketahui dari spanduk antiFPI yang tiba-tiba muncul sejak beberapa waktu lalu di wilayah Banyumas.

Spanduk tersebut bertuliskan "Banyumas Menolak FPI!!!" itu terpasang di tepi jalan Purwokerto-Cilongok. Tidak jelas siapa yang memasang spanduk tersebut. Namun, di bagian bawah spanduk terlihat logo sejumlah organisasi masyarakat Banyumas. Di antarannya IPPNU, PMII, Libas dan Foker-16.

Rizieq rencanannya berkunjung ke rumah pengasuh Pondok Pesantren Al Fallah Kyai Slamet Suaidi di Cilongok, Banyumas pada Selasa (23/2) mendatang. KH Slamet sendiri menyebut kunjungan itu sebagai silaturahmi biasa.

"Hanya lawatan silaturahmi saja, jangan disikapi berlebihan, seperti pelantikan FPI Banyumas atau menyebarkan faham-faham lain. Tujuannya baik koq, silaturahmi bersama tokoh agama, masyarakat, ulama dan kyai," kata Kyai Slamet saat dihubungi Radarmas (grup JPNN), Senin (15/2).

Dia pun berharap kunjungan ulama kontroversial itu tidak ditanggapi secara berlebihan. Pasalnya, silaturahmi adalah sesuatu yang dianjukan dalam ajaran agama Islam.

KH Slamet ogah menanggapi pemasangan spanduk menolak FPI yang muncul jelang kedatangan Rizieq. Ia mengaku saat ini tidak berpikiran macam-macam dan fokus pada pelaksanaan kegiatan tujuh hari mendatang.

"Semua orang punya hak masing-masing. Untuk saat ini, jika ada kekhawatiran silahkan masyarakat tanya saya saja, saya yang akan melaksanakan dan siap bertanggung jawab. Kami juga sudah koordinasi dengan semua pihak termasuk para kyai di Banyumas, ormas bahkan pihak terkait," katanya.

Terpisah, Ketua MWC NU Cilongok Arif Mufti juga menolak berkomentar terlalu banyak mengenai masalah ini. Namun, ia mengaku khawatir Banyumas khususnya Kecamatan Cilongok yang tenang dan damai terusik dengan kedatangan pemimpin FPI tersebut.