Spanyol Tumbang, Masa Depan Tiki Taka Terancam

Spanyol Tumbang, Masa Depan Tiki Taka Terancam
Ekspresi wajah Fernando Torres, Iker Casillas dan Andreas Iniesta usai dikalahkan Chili 0-2 di Stadion Maracana, Kamis (19/6) dini hari WIB. Foto: Getty Images

jpnn.com - RIO DEJANEIRO - Sehebat apapun gaya bermain pasti akan menghadapi masa suram. Seperti inilah yang diderita Spanyol dengan gaya bermain Tiki Taka.

Gaya bermain yang mementingkan possesion football dan kesempurnaan permainan pendek satu dua kali sentuhan itu sudah menyihir dunia dalam enam tahun terakhir.

Berkat Tiki Taka, Spanyol sukses meraih dua kali juara Eropa, yakni 2008 dan 2012. Spanyol juga sukses merengkuh Piala Dunia 2014. Seiring dengan berjalannya waktu, taktik Tiki Taka terbaca.

Tanda-tanda berakhirnya era Tiki Taka mulai terlihat di Piala Konfederasi 2013, saat Spanyol dikalahkan Brasil di final dengan skor mencolok 0-3. Di Piala Dunia 2014, Tiki Taka seolah menemui 'kuburannya'. Tak ampuh lagi, Spanyol dengan mudah dihantam Belanda 1-5 dan Chili 0-2.

Lalu bagaimana nasib Tiki Taka selanjutnya? Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque mengaku masih enggan membicarakannya. Usai dikalahkan Chili, Del Bosque menyatakan, saat ini bukanlah waktu tepat untuk memikirkan masa depan Spanyol.

"Kami masih punya waktu untuk melakukan analisis. Tidak tepat untuk melakukannya sekarang," kata Del Bosque seperti dilansir GOAL.

Spanyol masih punya satu laga wajib yang haru dimainkan, yakni menghadapi Australia di Grup B. Del Bosque menyatakan, timnya harus melakukan persiapan jelang laga tersebut.

"Kami akan mengambil keputusan terbaik untuk sepakbola Spanyol. Hal ini juga berkenaan dengan posisi saya," ujarnya. (abu/jpnn)

RIO DEJANEIRO - Sehebat apapun gaya bermain pasti akan menghadapi masa suram. Seperti inilah yang diderita Spanyol dengan gaya bermain Tiki Taka.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News