Spanyol

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Spanyol
LESU: Dua pemain Spanyol Rodri (16) dan Alvaro Morata (7). Foto: Chema Rey

Dua tahun kemudian Spanyol menjadi juara dunia, dan masih dilanjut back to back juara Euro 2012.

Barcelona sangat digdaya dengan tiki-taka karena punya tiga pemain kunci, Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta.

Di timnas pun pelatih Luis Aragones maupun Vicente del Bosque mengandalkan tiki-taka dengan Xavi dan Iniesta sebagai episentrum.

Ditambah dengan pemain-pemain Real Madrid.

Timnas Spanyol sebenarnya adalah gabungan dari Barcelona dan Real Madrid. Perpaduan dua kekuatan itulah yang menjadikan timnas Spanyol tidak tertandingi di level mana pun.

Kekuatan-kekuatan superpower dunia pun bergiliran dari satu negara ke negara lainnya. Inggris pernah menjadi superpower dunia, tetapi kemudian Amerika Serikat mengambil alihnya. Sekarang pun kekuatan Amerika sudah mulai goyah dan akan muncul kekuatan baru dari China sebagai penggantinya.

Di panggung sepak bola dunia Spanyol meredup. Pep Guardiola mencoba peruntungan di Jerman dengan melatih Bayern Munchen. Sihir Pep ternyata tidak laku di Bayern, atau setidaknya tidak sehebat ketika di Barcelona.

Pep bisa membawa Bayern juara Bundesliga, tetapi tidak pernah bisa membawanya menjadi kampiun Eropa.

Luis Enrique berupaya menemukan dunia baru untuk menggantikan dunia lama yang telah hilang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News