SPBU Diserbu Jelang Pemberlakuan BBM Harga Baru

jpnn.com - JAKARTA - Antrean pembeli Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Jakarta, Senin (17/11) malam. Berbondong-bondongnya pengendara roda dua bahkan empat ke SPBU, akibat imbas dari kenaikan harga BBM bersubsidi yang resmi diumumkan Presiden Joko Widodo.
Harga BBM premium subsidi yang sebelumnya Rp 6.500 perliter naik menjadi Rp 8.500 perliter. Sedangkan solar menembus angka Rp 7.000 perliter dari sebelumnya Rp 5.500 perliter.
Antrean mengular terpantau di SPBU Jalan Hang Lekir I, Jakarta Pusat, tepatnya di samping Universitas Moestopo Beragama. Antrean panjang kendaraan roda empat dan dua itu memakan badan jalan. Tak pelak, kemacetan pun tak terhindarkan. Antrean juga terjadi di SPBU kawasan Patal Senayan. Di sini memang belum terpantau hingga memacetkan lalu lintas. Namun, di SPBU, kendaraan roda empat mengular.
Paling parah di SPBU, Jalan Doktor Latumenten, Jelambar, Jakarta Barat. Kemacetan panjang tak terhindarkan. Antrean kendaraan memakan separuh badan jalan. Terlihat petugas kepolisian mengamankan. Warga berbondong-bondong antre membeli BBM sebelum pemberlakuan kenaikan resmi dimulai Selasa (18/11) pukul 00.00.
"Kalau besok harga sudah Rp 8.500, mending beli sekarang meski antrean panjang. Mudah-mudahan sebelum pukul 00.00 sudah bisa terisi," kata Edo, seorang pengendara mobil ditemui di sela-sela mengantre di SPBU Jelambar, Senin (17/11) malam. (boy/jpnn)
JAKARTA - Antrean pembeli Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Jakarta, Senin (17/11) malam.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RI Terdampak Perang Dagang, Prabowo: Kita Tetap Tenang
- GAPPRI Sarankan Lebih Baik Kampanye Edukasi Dibanding Pembatasan Penjualan Rokok
- Bank DKI Lakukan Pemeliharaan Sistem, untuk Jaga Keamanan Nasabah
- Bangkit Lewat Bale Berdaya, UMKM Sumbawa Menuju Panggung Nasional
- Arus Balik Lebaran 2025, 180.722 Kendaraan Melintas di Tol JTTS
- Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu, Cermin Ketidaksiapan Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi