SPBU Hidrogen Pertamina, Real Clean Energy
Dalam upaya pembentukan ekosistem hidrogen, Pertamina tidak bisa berjalan sendiri.
Oleh karena itu, dia berharap Pemerintah bisa mendampingi Pertamina dalam mengembangkan ekosistem tersebut.
Pemerintah harus menyiapkan regulasi yang bisa mendorong pengembangan ekosistem kendaraan hidrogen.
“Jangan hanya Pertamina saja. Perlu dukungan dari pemerintah, karena membangun ekosistem tidak bisa sendirian karena semua harus terlibat. Di Kementerian ESDM, misal, kan sudah ada roadmap-nya. Hanya implementasinya saja yang perlu dipikirkan. Misalnya perlu peraturan presiden atau regulasi lain untuk mendorong,” serunya.
Sebelumnya, Pertamina melalui Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) berkolaborasi dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.
Peletakan batu pertama hydrogen refueling station (HRS) dilakukan 17 Januari 2024 di SPBU Daan Mogot.
Adapun tugas Toyota adalah memproduksi fuel cell electric vehicle Toyota Mirai, yang akan melakukan pengisian hidrogen di SPBH Pertamina.
Keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut, bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
Pemerintah harus menyiapkan regulasi yang bisa mendorong pengembangan ekosistem kendaraan hidrogen.
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Regional Jawa Tanam 95 Ribu Pohon
- Pertamina International Shipping Tanam 10 Ribu Mangrove
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar UMK Baking Class
- Petani Kopi di Ulubelu Lampung Cuan Jutaan Rupiah Lewat Pemanfaatan Energi Matahari
- Pertamina NRE Raih Gold Rating di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2024