Spekulasi Pasar Terhadap The Fed Menguntungkan Kurs Rupiah
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 14.485 per USD.
Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya menyatakan, spekulasi pasar terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed mendorong penguatan rupiah.
Rupiah ditutup menguat dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.525 per USD.
"Sentimen pelemahan USD berlanjut di tengah spekulasi bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell akan menghindari pembicaraan pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan kebijakan pekan ini," tulisnya di Jakarta, Senin (26/4).
Indeks USD yang mengukur kekuatan mata uang negeri Paman Sam itu berada di posisi 90,76, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,86.
Di sisi lain, tulis Tim Riset Monex Investindo Futures imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,579 persen.
"Naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,567 persen," ujarnya.
Tim Riset Monex Investindo Futures juga menyebut pelaku pasar kini menantikan data penggerak USD jam 19:30 WIB, dari data Durable Goods Orders, malam nanti.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 14.485 per USD.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin