Spesialis Maling di Mesjid Diringkus

Spesialis Maling di Mesjid Diringkus
Spesialis Maling di Mesjid Diringkus
MEDAN-Terobsesi menjadi Anggota Personil Polri, Frans Armansyah Saragih (40), tetap mengantongi senpi. Namun senpi yang menyerupai revolver itu adalah senpi mancis gas. dengan bermodalkan Rp. 50 Ribu senpi mancis seharga Rp 50 ribu dimilikinya, lelaki perantauan asal Pematang Siantar, yang tinggal di  Jalan Sei Besitang, Medan ini bisa menghasilkan Rp 75 juta. Tiga bulan belakangan ini, Frans sudah melakoni pekerjaanya sebagai perampok di Mesjid-mesjid yang ada di lokasi Medan ini.

Berpura-pura sholat, itulah yang dilakukanya untuk mencuri di tempat suci itu. Penangkapan Frans ini sendiri terjadi Senin (1/12) sore. Lelaki bertato gambar batik di lengan kiri ini diciduk dari rumah kontrakanya sendiri berdasarkan laporan Suriadi (25), warga Jalan Kapten Muslim, Gg Balam, Minggu (13/11) lalu. Sore menjelang magrib itu, Suriadi sholat Ashar di Mesjid Al-Ikhwal, Jalan Gatot Subroto Medan.

Sehabis mengambil air Wudhu, Suriadi pun meletakkan tas ransel yang berisi laptopnya di sudut Mesjid. Ternyata, di dalam Mesjid itu Frans sudah berpura-pura sholat. Namun, saat jamaah di Mesjid itu sedang melaksanakan Sholat Ashar, Frans pun langsung mengambil tas yang berisi laptop itu dan pergi dari areal Mesjid.

Malamnya, Suriadi pun langsung mendatangi Mapolsekta Medan Baru guna membuat laporan pengaduanya. Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi ini lah mengatakan bahwa Frans yang merupakan maling di Mesjid itu. Frans pun dicokok polisi dan dibawa ke Mapolsekta Medan Baru.  Ternyata, didalam rumah kontrakanya itu, polisi mendapati puluhan tas ransel, tas perempuan, beberapa buku tabungan, dua pisau, satu senpi mancis silver mirip revolver.

MEDAN-Terobsesi menjadi Anggota Personil Polri, Frans Armansyah Saragih (40), tetap mengantongi senpi. Namun senpi yang menyerupai revolver itu adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News