SPG Cantik Dibunuh Penjual Obat Herbal

Kejadian nahas yang menimpa Fatma pun langsung dilaporkan pihak keluarga dibantu warga sekitar ke Polsek Gayamsari. Kemudian laporan tersebut dilanjutkan ke Polrestabes Semarang. Menerima laporan tersebut, pihak kepolisian langsung terjun ke lokasi kejadian. Unit olah kejadian perkara Polrestabes Semarang pun langsung menggelar olah TKP.
Anggota Reskrim Polsek Gayamsari langsung meminta keterangan warga dan langsung bergerak melakukan pengejaran terhadap pelaku. Pengejaran pun berbuah manis saat petugas menerima informasi terkait keberadaan pelaku.
Tanpa menunggu lama, petugas Reskrim yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Gayamsari, AKP Suharto, langsung menyergap pelaku. Namun pelaku sempat melawan hingga akhirnya ditembak.
Pelaku diketahui bernama Dede Sahrial (23), warga asal Pematang Sintar Sumatra Utara. Ia seorang sales produk obat herbal.
"Pelaku kami tangkap saat hendak berobat di RSUD Ketileng. Saat ini masih kami mintai keterangan," kata Kapolsek Gayamsari, Kompol Juara Silalahi.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku mengaku membunuh korban karena jengkel. Saat pelaku menawarkan obat herbal kepada korban, dituduh penipu.
"Datang (pelaku.red) ke rumah korban sekitar pukul 11.00 untuk menawarkan obat. Sempat melakukan cek kesehatan juga kepada korban," papar Juara.
Korban tertarik dan menerima penawaran cek kesehatan yang dikira gratis. Tapi ternyata pelaku meminta bayaran. Untuk itulah korban menuduh pelaku sebagai penipu.
SEMARANG - Pembunuhan menggemparkan Kampung Batik Tengah Semarang, Minggu (3/8). Seorang wanita cantik, Sales Promotion Girl (SPG) dibunuh sales
- Polisi Tangkap Pelaku Penipuan, Modus Kerja sama Buka Kebun Semangka
- Tersulut Dendam, 3 Pria Nekat Curi Motor Dinas Polisi di Serang
- Dokter Bejat di RSHS Bandung Diduga Mengalami Kelainan Seksual
- Detik-detik Dokter Priguna Perkosa Anak Pasien RSHS Bandung Tengah Malam
- Pelaku Curanmor di Bandung Ditangkap, Modus Pelaku Saat Beraksi Lumayan Unik
- Polda Jabar Amankan Mahasiswa PPDS Unpad yang Perkosa Pasien RSHS Bandung