SPIN: Erick Thohir Cawapres dengan Elektabilitas Tertinggi
jpnn.com, JAKARTA - Nama Erick Thohir masih menempati posisi teratas sebagai cawapres 2024. Hal ini berdasarkan hasil lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), yang merilis tentang elektabilitas cawapres 2024.
Berdasarkan survei terbari SPIN yang dirilis pada Kamis (29/12), dengan pertanyaan ‘seandainya pemilihan presiden dilaksanakan hari ini siapakah calon wakil presiden di bawah ini yang akan Anda pilih?’
Erick Thohir masih menjadi pilih utama publik dengan persentase 19.2 persen. Erick Thohir selisih 3,1 persen dari Ridwan Kamil yang meraih 16,1 persen di urutan kedua.
Pria 52 tahun itu tetap berada di urutan teratas bursa cawapres meskipun Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masuk jajaran opsi nama dalam survei tersebut.
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berada di urutan ketiga dan empat. Baru kemudian disusul nama-nama yang populer, dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa hingga Ahmad Heryawan.
Adapun berikut nama cawapres teratas versi survei SPIN; Ridwan Kamil (16,1%), Ganjar Pranowo (12,4%), Anies Baswedan (10,7%), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (4,1%).
Kemudian Khofifah I Parawansa (3,6%), Sandiaga Uno (3,4%), Muhaimin Iskandar (3,3%), Andika Perkasa (2,9%), Puan Maharani (2,4%), Airlangga Hartarto (2,4%), Prabowo Subianto (2,3%), Ahmad Heryawan (2,1%) dan 15,1 pemilih belum punya pilihan cawapres.(chi/jpnn)
Erick Thohir masih menjadi pilih utama publik dengan persentase 19.2 persen, selisih 3,1 persen dari Ridwan Kamil.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Survei Poltracking, Elektabilitas Agustiar - Edy Tertinggi di Pilgub Kalteng
- Tablig Akbar Majelis Nurul Musthofa: Ridwan Kamil akan Perjuangkan Pengajian di Monas
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Mesin Sukarelawan Hingga Koalisi Partai Siap Kawal Suara RIDO di Seluruh TPS
- RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif