Spirit Akulturasi Tiongkok-Jawa Menghasilkan Budaya Peranakan

Spirit Akulturasi Tiongkok-Jawa Menghasilkan Budaya Peranakan
Klenteng Sam Poo Kong di Gedung Batu, Simongan, Semarang

Tempat makan yang mirip Shilin di Taiwan itu sudah hidup sejak lama, dan konsumen atau penikmat warung yang menutup jalan di kota Pecinan lama itu kebanyakan puas dengan cita rasa yang ditawarkan. “Pintu Gerbangnya sudah menggunakan ornament Tiongkok, sumbangan Kemenpar,” kata Halim.

Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi juga membenarkan analisa Halim itu. Akulturasi juga bisa dia lihat di klenteng Sam Poo Kong. Saat Festival Cheng Ho yang dipusatkan di klenteng itu, ribuan manusia berjubel di sana.

Orang masih berlalu-lalang sampai tengah malam. Berbaur antara mereka yang menonton pertunjukan kolosal di pelataran tinggi di depan klenteng, dan mereka yang hendak berdoa. “Menyatu saling hormat, saling berbagi, dan semuanya menikmati dengan tertib dan baik,” kata Mulyadi.

Even tahunan perayaan menapaktilasi Laksamana Cheng Ho yang dikemas dalam Festival Budaya Cheng Ho di Semarang ini berlangsung mulai 30-31 Juli 2016.

Pada Sabtu (30/7) malam, pukul 00.00 dirayakan dengan pesta kembang api di kompleks Sam Poo Kong. Ribuan pasang mata pun menunggu lama sampai duduk-duduk di halaman klenteng yang sangat megah itu.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain ritual sembahyangan, malam budaya, seminar dan business meeting, serta kirab budaya dari Klenteng Tay Kak Sie ke Klenteng Sam Poo Kong. Kirab pada Minggu (31/7) juga berlangsung heboh. Ribuan warga antusias membawa patung besar Cheng Ho sejauh 6 kilometer dari klenteng di Gang Pinggir, ke klenteng Sam Poo Kong.

Perayaan kirab ini memperlihatkan detail-detail bagaimana perjalanan Laksamana Cheng Ho dengan armadanya, termasuk kisahnya saat memutuskan singgah di Semarang.

Cheng Ho bukan hanya tokoh penjelajah Bumi yang mashyur, namun juga seorang penyebar agama Islam yang disegani. Namanya sangat legendaris di tengah-tengah peranakan Tionghoa. Jejak Cheng Ho di Semarang sangat mendalam karena konon keturunan Tionghoa di Indonesia telah bekerja susah payah bersama pribumi untuk membangun Kota Semarang.

SEMARANG – Rangkaian tradisi perayaan 611 tahun Admiral Zheng He atau yang lebih popular dengan sebutan Laksamana Cheng Ho di Semarang kali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News