SPJ Ngadat, Dewan Sumsel Teriak
Sabtu, 08 Oktober 2011 – 11:29 WIB
Kendala SPJ yang tak cair ini, tambah dia, sangat berat ketika kunker ke luar provinsi. Sebab, mereka harus membayar biaya tiket pesawat Garuda, biaya penginapan, makan dan sebagainya. "Kadang, kita harus berhutang dengan biro perjalanan yang menjual tiket, ada juga yang pinjam uang agar bisa berangkat. ‘Kan nggak enak kalau seperti ini, kalau di dalam provinsi tak masalah," cetusnya.
Lanjutnya, bila ada hambatan terhadap laporan keuangan, seharusnya dibicarakan kepada mereka. "Tapi, kalau selalu berulang terus selama 2 tahun ini, artinya kerja mereka (Setwan, red) nggak benar.”
MF Ridho, Anggota Komisi IV DPRD Sumsel lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, masalah SPJ selalu menjadi kendala. Padahal, kegiatan yang mereka lakukan sudah terjadwal dan bukan dadakan. "Bagian keuangan harusnya mengantisipasi setiap schedule yang ada, sehingga membuat pengajuan pengeluaran biaya perjalanan dinas dewan kepada pihak terkait," bebernya.
Dikatakan, alasan yang disampaikan bagian Setwan sangat klasik, dana belum cair. Harusnya, dana SPJ tersebut selalu standby. "Terpaksa pakai dana talangan, tapi kalau kunkernya jauh sehingga dananya besar, jelas kita tidak mampu.”
PALEMBANG - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan mengeluhkan dana surat perintah jalan (SPJ) yang seharusnya cair sebelum berangkat kunjungan kerja
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius