Spotify Ikut Menolak Iklan Politik
jpnn.com - Spotify akan menghentikan iklan politik di platform mereka mulai awal 2020. Penangguhan iklan politik ini bukan bersifat permanen, tetapi hanya sementara.
Menurut Spotify, perubahan yang dilakukannya hanya terjadi di Amerika Serikat (AS). Spotify memiliki lebih dari 130 juta pengguna level free yang berpotensi mendengar iklan politik
Alasan penangguhan iklan politik, kata Spotify cukup sederhana. Platform tersebut tidak memiliki kekuatan sistem dan tool yang diperlukan untuk me-review.
Sebuah sumber yang berbicara kepada Ad Age mengklaim, Spotify tidak menghasilkan banyak uang dari iklan politik, meskipun perusahaan itu sendiri belum memberikan angka apa pun mengenai masalah itu.
Dikutip dari Slash Gear, Minggu (29/12), bila anggapan itu benar, masuk akal bagi Spotify untuk menangguhkan iklan politik. Karena penghentian bersifat sementara, iklan politik pada akhirnya akan kembali ke platform tersebut.
Berbagai perusahaan besar telah berurusan dengan iklan politik. Di satu ujung spektrum terletak Facebook yang telah mendapatkan banyak kritik atas keputusannya untuk tidak memeriksa iklan politik di jejaring sosialnya.
Di sisi yang berlawanan ada Twitter, yang baru-baru ini membuat keputusan untuk membuang semua iklan politik dari platformnya. (mg9/jpnn)
Spotify akan menghentikan iklan politik di platform mereka mulai awal 2020. Penangguhan iklan politik ini bersifat sementara.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Ada Kabar Baik dari Spotify Untuk Pembuat Konten Video, Cuan!
- Spotify Rilis Daftar Putar Personalisasi Secara Global
- Cetak 2 Rekor di Spotify, Bernadya Tetap Rendah Hati
- Fitur Ekstensi Spotify Akan Hadir di Google Gemini
- Asyik! Spotify Tambah Kuota Lirik Lagu Bagi Pengguna Gratis
- Spotify Meluncurkan Paket Berlangganan Basic, Sebegini Biayanya