SPPD Fiktif Kian Marak di Lingkup Birokrasi
Selasa, 15 Mei 2012 – 05:26 WIB
MANOKWARI - Banyak cara ditempuh untuk mengeruk yang lewat tindak korupsi. Salah satu yang menjadi perhatian LKPP LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) yakni penyelewengan keuangan negara lewat perjalanan dinas,baik dengan cara memalsukan tiket maupun membuat SPPD ( surat perjalanan dinas) palsu. Korupsi lewat perjalanan dinas PNS bisa juga dalam bentuk pemalsuan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas). Menurut Ketua LKPP,sering dijumpai,ada pegawai daerah yang melakukan perjalanan dinas ke Jakarta membawa beberapa SPPD. Sehingga diminta pada kementerian atau lembaga yang berada di Jakarta tidak gampang menandatangani SPPD tersebut.
Ketua LKPP,Ir Agus Raharja kepada wartawan di Swiss-belhotel, Manokwari mengatakan, dalam pemeriksaan keabsahan tiket ini,pemeriksa tidak hanya berpatokan pada boarding pass penumpang maupun tiket,tapi juga meminta daftar manifest di perusahaan penerbagan.
Baca Juga:
‘’Soalnya, boarding pass itu bisa dimanipulasi dengan bekerja sama dengan pihak lain,termasuk dengan biro-biro perjalanan. Harga tiket itu juga ada promo,ekonomi. BPK akan tau,apakah tiket itu dimark-up atau tidak. Tapi kalau periksa manifest,itu jelas,apakah yang bersangkutan melakukan perjalanan dinas atau tidak,’’ jelas Raharja.
Baca Juga:
MANOKWARI - Banyak cara ditempuh untuk mengeruk yang lewat tindak korupsi. Salah satu yang menjadi perhatian LKPP LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius