Sprite D'Plong dengan 'Rasa' Baru

JAKARTA - Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Sprite D'Plong di tahun ke-5 ini. Yang pertama dan paling jelas, adalah bahwa format kompetisi musik yang ditujukan terutama untuk generasi muda itu, kini diarahkan pada komunitas grup musik alias band. Sementara sebelumnya, ajang tahunan ini lebih cenderung mengundang individu-individu untuk berkompetisi, dengan kemasan paduan jenis musik rock dan dangdut (setidaknya dalam tiga tahun terakhir, Red).

Perkembangan lain yang juga terasa di event Sprite D'Plong kali ini, sebagaimana dipaparkan dalam jumpa pers di FX Music, Senayan, Jakarta, Kamis (18/3), adalah dari jangkauan kegiatan yang lebih diperluas lagi. Jika pada tahun 2009 lalu program ini mencakup 18 kota di Jawa dan Sumatera, dengan konser semifinal yang diadakan di empat kota saja, maka kali ini 20 kota se-Indonesia dilibatkan dan di semua tempat bakal digelar konser.

"Konsep baru ini memang sejalan dengan karakteristik merk Sprite yang (berusaha) selalu memberikan ide-ide segar. Ini (juga) dapat dilihat dari tampilan baru logo Sprite dengan desain yang modern dan semakin menonjolkan kesegaran plong'," ungkap Amelia Nasution, Marketing Manager Flavors PT Coca-Cola Indonesia pula, dalam penjelasannya terkait kegiatan ini.

"Konsep musik Sprite D'Plong pun diperbarui dan menjad lebih segar. Program ini tidak lagi mengusung musik rock n' dut, namun berganti menjadi musik fuse genre, di mana anak-anak muda ditantang untuk mengaransemen suatu lagu dengan menggabungkan berbagai aliran musik seperti rock, pop, hip-hop, dangdut atau yang lainnya, sehingga lagu itu menjadi lebih segar dan sesuai dengan karakter mereka masing-masing," papar Shinta Ekaputri pula, selaku Brand Manager Sprite dari PT Coca-Cola Indonesia.