Sragen Raih Peringkat Kedua Peningkatan Luas Tanam Padi
jpnn.com - Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi memberikan penghargaan atas Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) kepada Kabupaten Sragen. Penghargaan ke dua terbaik se Jawa Tengah ini diterima oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sragen. Kabupaten ini terbukti mampu surplus 6.400 hektar periode Oktober 2017 - September 2018.
"Ini prestasi diraih setahun atas capaian Luas Tanam Padi periode Oktober 2017 - September 2018 seluas 109.208 hektar atau surplus seluas 6.400 hektar dibandingkan dengan periode yang sama Oktober 2016 - September 2017 seluas 102.808 hektar. Prestasi ini berkat perluasan tanam padi gogo hingga 5.250 hektar," ujar Suwandi.
Dirjen termuda di Kementerian Pertanian ini menyatakan bahwa potensi padi gogo sangat luas. Produktivitasnya mencapai 29.000 hektar pada lahan kering dan bisa ditanam saat ada hujan. "Perlu terobosan juga padi gogo dengan benih unggul guna naikkan produktivitas," ujarnya.
Penghargaan juga diberikan pada tiga Kecamatan yang mampu mencapai surplus tertinggi yaitu Kecamatan Sumberlawang, Kecamatan Plupuh dan Kecamatan Gondang. "Diharapkan prestasi capaian ini dapat ditularkan kepada Kecamatan lain sehingga berdampak luas pada peningkatan produksi padi," ujar Suwandi.
Suwandi menjabarkan strategi peningkatan produksi padi dengan melakukan mekanisme tabela (tanam benih langsung), melakukan tumpangsari dengan tanaman palawija, mempercepat tanam dengan sistem methuk, serta keempat pemanfaatan pematang sawah untuk ditanam dengan tanaman lainnya.
"Ada beberapa strategi menggenjot produksi padi Sragen, pertama melakukan tabela (tanam benih langsung) padi gogo pada saat musim gadu dan disaat air terbatas, kedua kembangkan pola tumpangsari dengan berbagai tanaman dan palawija, ketiga percepat tanam dengan sistem methuk, serta keempat pemanfaatan pematang sawah untuk ditanam jagung, kacang, kedelai, refugia dan lainnya," tambahnya.
Dirinya ingin memastikan tiap daerah mampu tanam padi guna pemenuhan produktivitas yang kontinu. Hal ini tentunya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam. "Prinsipnya tiada hari tanpa olah tanah, tanam dan panen. Semua dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam. Pola ini diyakini mampu meningkatkan produksi sekaligus berbagai komoditas dan pendapatan petani," ucapnya.
Selanjutnya Suwandi mengatakan produktivitas dapat ditingkatkan dengan menggunakan benih unggul bersertifikat, menggunakan pupuk organik dan pupuk hayati ramah lingkungan. Penggunaan kedua jenis pupuk dapat menjaga kesuburan lahan. "Ciri-ciri lahan menjadi subur diantaranya kandungan C-organik meningkat, tumbuh berkembang belut, cacing dan mikro-organisme lainnya," ujarnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi memberikan penghargaan atas Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai kepada Kabupaten Sragen.
- Ini Strategi Kementan Sukses Tingkatkan Luas Tanam Padi 8.407 Ha di Bengkulu
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara