Sragen Raih Peringkat Kedua Peningkatan Luas Tanam Padi

Sragen Raih Peringkat Kedua Peningkatan Luas Tanam Padi
Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi memberikan penghargaan atas Upsus Pajale kepada Kabupaten Sragen. Foto: Humas Kementan

Hal terpenting lainnya dalam optimalisasi pemanfaatan alsintan yaitu dengan mengoptimalkan brigade alsintan yang sudah dibentuk di Dinas Pertanian maupun yang sudah dimiliki oleh Kodim 0725/Sragen. Penggunaan pompa listrik mampu menekan biaya operasional menjadi Rp 600 ribu dan bisa menghemat 80 persen bila menggunakan solar-cel energi surya. Umumnya masyarakat petani menggunakan bahan bakar untuk mesin pompa. Diharapkan pemakaian pompa listrik ini dapat dimulai minimal satu kecamatan memiliki satu demplot.

"Sragen merupakan lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah, paling tidak peringkat 5 besar se Jawa Tengah, eh Alhamdulillah tambah tanamnya menjadi peringkat kedua," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen Eka Rini

Dirinya juga menyampaikan bahwa Sragen hanya memiliki sekitar 9.000 hektar dengan irigasi teknis. Penerapan padi gogo dan tumpangsari dengan tanaman lain merupakan terobosan yang selaras dengan apa yang disampaikan Dirjen Hortikuktura.

Kabupaten Sragen memiliki potensi lahan sawah 39.833 hektar dan lahan tegal 29.019 hektar. Guna mensukseskan Upsus Pajale, perlu dilakukan Program Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), pengunaan benih unggul, pola tanam jarwo super dan sekolah lapang bagi petani. Hal penting lainnya peningkatan ketersediaan air dengan pembuatan sumur dangkal, embung, serta pompanisasi. Jadwal tanam perlu dirumuskan dengan tepat berikut mekanisasi. Kementerian Pertanian juga perlu intens dalam pendampingan dan pengawalan penyuluh serta pengendalian hama terpadu. (jpnn)


Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi memberikan penghargaan atas Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai kepada Kabupaten Sragen.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News