Sri Lanka Mencekam: Menhan Blokir Medsos, Menpora Melawan

Para kritikus mengatakan penyebab krisis terburuk dalam beberapa dekade itu adalah salah urus ekonomi oleh pemerintah yang menimbulkan defisit kembar: kekurangan anggaran dan defisit transaksi berjalan.
Krisis saat ini diperparah oleh pemotongan pajak besar yang dijanjikan Rajapaksa saat kampanye pemilu 2019, beberapa bulan sebelum pandemi COVID-19 mulai menghantam ekonomi negara itu.
Di halte bus pemerintah Pettah di Kolombo, pelukis Issuru Saparamadu mengaku putus asa mencari cara untuk pulang ke rumahnya di Chilaw, sekitar 70 km dari sana.
Ketika angkutan umum berhenti beroperasi selama jam malam, Saparamadu mengatakan dia tidur di emperan jalan setelah bekerja sepanjang pekan di Kolombo.
"Saya tak bisa pulang. Saya terjebak (di sini)," kata dia. "Saya sangat frustrasi."
Para diplomat Barat dan Asia di Sri Lanka mengatakan mereka memonitor situasi dan berharap pemerintah mengizinkan penduduk untuk menggelar demonstrasi secara damai. (ant/dil/jpnn)
Situasi di Sri Lanka makin mencekam setelah Presiden Gotabaya menetapkan status darurat yang langsung diikuti pemblokiran akses ke media sosial (medsos)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Wakasal Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Jalasena Utama Kepada Menhan dan Kepala BIN
- Indonesia Raih 2 Gelar Juara di Sri Lanka International Challenge 2025
- Menhan Bagikan 700 Mobil Maung ke Panglima TNI hingga Babinsa
- FIBA Asia Cup 2025 Qualifiers: Laga Indonesia Vs Korsel Ditonton Menpora Dito
- Menpora Dito Memastikan Pelatnas Tetap Berjalan Sesuai Rencana
- Menpora Dito Pastikan Penghentian Pelatnas Bukan Gegara Efisiensi Anggaran