Sri Mulyani Akui Beban Akibat Pandemi Covid-19 Sangat Berat
Lebih lanjut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menekankan masyarakat dan dunia usaha memegang peranan penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah pun, kata dia, akan terus memonitor dan menyesuaikan berbagai kebijakan sesuai dinamika di masyarakat.
“Yang paling penting adalah masyarakat bisa ikut menjaga Covid-19-nya dan dunia usaha mulai punya confidence untuk bangkit kembali,” tegas dia.
Sebagai informasi, penanganan kesehatan pada 2021 masih menjadi fokus utama pemerintah. Anggaran yang digelontorkan pemerintah pun juga meningkat yakni Rp 309,6 triliun, meningkat signifikan dibandingkan 2019 sebesar Rp 113 triliun.
Rinciannya, anggaran untuk testing dan tracing sebesar Rp 9,3 triliun, biaya perawatan Rp 32,3 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp 7,2 triliun, program vaksinasi Rp 36 triliun, dan komunikasi sebesar Rp 1,2 triliun.
Kendati demikian, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2021 berada pada kisaran 4,5 hingga 5,3 persen.
"Jauh lebih baik dari tahun lalu minus 2,07 persen," ujar Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan beban yang harus ditanggung akibat pandemi Covid-19 terlalu berat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!