Sri Mulyani: Asian Games 2018 Dibiayai APBN Rp 8,2 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka luas informasi seputar pembiayaan Asian Games 2018.
Lewat media sosial Instagram di akun resmi Bu Ani @smindrawati, terungkap jumlah uang yang harus dikeluarkan Indonesia untuk kesuksesan AG Jakarta-Palembang 2018.
"Penyelenggaraan event Asian Games dibiayai oleh APBN 2015-2018 sebesar Rp 8,2 triliun yang dikelola Inasgoc bersama Kemenpora. Dana tersebut digunakan INASGOC untuk seluruh persiapan, pembukaan, penyelenggaraan, hingga penuntasan penyelenggaraan Asian Games," tulis smindrawati.
Angka tersebut di luar uang bonus prestasi kontingen Indonesia. "Untuk penyiapan/pembinaan atlet dalam periode 2015-2018, APBN telah mendanai Rp 2,1 triliun (termasuk bonus bagi atlet, pelatih dan official). Pembinaan atlet memang memerlukan waktu panjang untuk latihan di dalam dan luar negeri," sebut Bu Menkeu.
Sementara itu, terkait investasi sektor konstruksi juga dikucurkan sekitar Rp 13,7 triliun untuk Jakarta dan Palembang. "Pembiayaan dari APBN untuk sektor ini juga telah disiapkan sejak 2015 hingga 2018," kata Bu Ani.
Investasi sektor konstruksi itu termasuk semua fasilitas di kawasan olahraga Senayan Jakarta dan di Jakabaring Palembang serta infrastruktur jalan termasuk LRT.
"Semuanya dapat dimanfaatkan masyarakat setelah Asian Games. Termasuk apabila ada kegiatan olah raga tingkat internasional di kemudian hari. Masyarakat membutuhkan ruang untuk berolah raga, berinteraksi dan beraktivitas supaya tetap sehat, produktif, dan terus kreatif positif," katanya.
Menurut Ani, Indonesia akan dikenang sebagai tuan rumah yang luar biasa, masyarakat yang ramah dan organisasi yang baik dan keamanan yang terjaga.
Untuk pembinaan atlet termasuk bonus peraih medali Asian Games 2018, APBN telah mengeluarkan dana sebesar Rp 2,1 triliun.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025