Sri Mulyani Blak-blakan soal Defisit APBN 2020, Sebegini Angkanya

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati blak-blak soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Dia mengungkap hingga September kemarin angkanya mencapai Rp 682,1 triliun atau sebesar 4,16 persen.
"Ini masih sesuai dengan yang ada di dalam Perpres 72 dari tren kita,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (19/10).
Dia menerangkan angka defisit itu akibat realisasi penerimaan negara yang hingga September 2020 hanya Rp 1.159 triliun, atau lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp 1.841,1 triliun.
Realisasi penerimaan negara sebesar Rp 1.159 triliun itu berasal dari penerimaan perpajakan Rp 892,4 triliun atau 63,5 persen terhadap target dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp 1.404,5 triliun.
Realisasi penerimaan perpajakan tersebut terkontraksi 14,1 persen (yoy) dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1.039,46 triliun.
Kemudian, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga September 2020 adalah Rp 260,9 triliun atau 88,7 persen terhadap target dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp 294,1 triliun.
Menkeu Sri Mulyani menyebut defisit APBN di negara lain ada yang mencapai belasan bahkan 20 persen.
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- PKSS Perkenalkan Contact Center 1500399 untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Bisnis
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya