Sri Mulyani Cium Tangan JK
Lebaran, Tak Terpengaruh Polemik Kasus Century
Senin, 21 September 2009 – 02:15 WIB
JAKARTA – Lebaran tiba, lupakan dulu soal polemik atau silang pendapat. Itulah yang terjadi dalam open house di kediaman dinas Wapres Jusuf Kalla (JK), Minggu (20/1). Saat itu, di antara pejabat negara yang datang, tampak Plt Menko Perekonomian/Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Kedatangannya jelas menarik perhatian wartawan. Sebab, dalam kasus Bank Century, Sri Mulyani sempat bersilang pendapat dengan JK. Kedatangan Ical (panggilan akrab Aburizal) menarik perhatian wartawan karena dia disebut-sebut menyabotase kampanye pemenangan JK-Wiranto dalam pilpres lalu. Begitu datang, Ical berpelukan erat dengan JK sambil tertawa lepas.
Ketika itu, JK menyatakan kepada wartawan bahwa dirinya tak dilapori Sri Mulyani soal pengucuran dana talangan Rp 6,7 triliun untuk Bank Century yang saat ini menjadi skandal. Tapi, dalam kesempatan lain, Sri mengungkapkan kepada wartawan bahwa dirinya sudah melapor ke JK soal pengucuran dana Rp 6,7 triliun tersebut.
Baca Juga:
Silang pendapat itu kemarin seakan dilupakan oleh JK dan Sri. Ketika datang bersama keluarganya di kediaman JK, Ani (panggilan akrab Sri Mulyani) langsung mencium tangan JK. Selanjutnya, dia juga mencium pipi Ny Mufidah Kalla. Kedatangan Ani kemarin mendapat tepuk tangan dari para wartawan. Di antara sejumlah pejabat negara yang datang, selain Ani, Menko Kesra Aburizal Bakrie juga mendapat tepuk tangan meriah dari para wartawan.
Baca Juga:
JAKARTA – Lebaran tiba, lupakan dulu soal polemik atau silang pendapat. Itulah yang terjadi dalam open house di kediaman dinas Wapres Jusuf
BERITA TERKAIT
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang